Sabtu 25 May 2024 06:32 WIB

Ganjar: Ibu Mega Beri Semangat Seluruh Kader tidak Mudah Menyerah

Pidato Megawati menyinggung pemimpin otoriter populis dan anomali Pemilu 2024.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Capres 2024 Ganjar Pranowo duduk di samping Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Foto: Antara/HO-PDIP
Capres 2024 Ganjar Pranowo duduk di samping Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) 2024 Ganjar Pranowo memprediksi, sikap politik partai terhadap pemerintahan ke depan akan senada dengan pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (25/5/2024).

"Prediksi saya seperti apa menjadi kata per kata, kalimat per kalimat, seperti yang disampaikan Ibu Mega. Kalau saya melihatnya, sih, jelas,” ucap Ganjar ditemui usai pembukaan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara, Jumat.

Menurut Ganjar, pidato Megawati tersebut merupakan bentuk membakar semangat para kader sesuai dengan tema Rakernas V PDIP Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang. Dalam pidatonya, Megawati sempat menuding Pemilu 2024, berlangsung curang.

"Saya kira Ibu Mega sedang memberikan semangat kepada seluruh kadernya untuk tidak mudah menyerah, sesuai dengan temanya, yakinlah bahwa kebenaran pada saatnya akan menemukan jalannya sehingga itu memberikan girah perjuangan kami semuanya," ucap Ganjar.

Dia menjelaskan, sikap politik PDIP akan dirumuskan pada Rakernas 2024. Megawati, lanjut Ganjar, akan mendengarkan aspirasi kader terkait dengan sikap politik itu dalam forum rakernas.

"Ibu juga bercerita: satu, kita dengarkan suara yang ramai banget, tapi juga kita dengarkan suara yang sayup-sayup. Itu artinya betul-betul Ibu mencoba mengakomodasi akan ke mana partai ini. Ya, memang pidatonya betul-betul tadi menunjukkan ketegasannya. Rasa-rasanya, sih, in-line (sejalan) dengan apa yang menjadi suasana kebatinan kader," ucap Ganjar

Megawati dalam pidatonya menyinggung beberapa hal. Di antaranya, perihal pemimpin otoriter populis, urgensi reformasi terhadap negara hukum yang demokratis, anomali Pemilu 2024, hingga keteguhan menyuarakan kebenaran.

Megawati bahkan mengakui dirinya saat ini merupakan provokator demi kebenaran dan keadilan. "Nanti katanya 'Bu Mega provokator.' Ya! Saya sekarang provokator demi kebenaran dan keadilan. Uenak ae (enak saja, red.). Ngerti 'kan yang dimaksud? Ya sudah," ucapnya.

Sementara itu, terkait dengan sikap politik ke depan, Megawati menegaskan bahwa hal itu merupakan hal yang perlu dicermati secara saksama. PDIP harus mendengarkan suara kader.

"Partai harus mendengarkan semua suara akar rumput, dari yang berteriak-teriak sampai sayup-sayup, dan terus berjuang bagi terlembaganya demokrasi yang sehat," ucap Megawati.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement