REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang akan mengalami masa sulit dalam kehidupannya. Tanpa terkecuali, tantangan dan kesulitan merupakan bagian tak terpisahkan dari perjalanan manusia di dunia ini.
Dalam momen-momen sulit ini, seseorang tidak hanya diuji oleh keadaan, tetapi juga diberi kesempatan untuk tumbuh, belajar, dan menemukan kekuatan yang terpendam dalam diri kita.
Oleh karena itu, umat Muslim bisa memohon pertolongan kepada Allah agar dimudahkan setiap jalan hidupnya, di masa-masa kesulitan maupun dalam keadaan tertekan.
Anas bin Malik berkata: “Setiap kali suatu masalah menyusahkannya, Nabi akan bersabda:
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْتُ
Ya hayyu yã qayyum, birahmatika astagith.
Wahai Yang Hidup, Wahai Pemelihara yang Mandiri! Dalam Rahmat-Mu aku mencari kelegaan.
Diriwayatkan bahwa Asma' binti Umais berkata: Kapanpun suatu masalah menyusahkannya, Nabi akan bersabda:
اللَّهُ اللَّهُ رَبِّي لَا أُشْرِكْ بِهِ شَيْئًا
Allahu Allahu rabbi laa usyriku bihi shai'an.
Allah, Allah Tuhanku, aku tidak mempersekutukan Dia dengan sesuatu pun.
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa : ketika dia dalam kesusahan, Nabi akan berdoa:
لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَلِيُّ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
La ilaha illallah al 'aliyyul halīm, lā ilāha illallah, rabbul`arshil`azīm, lā ilaha illallāh, rabbus samāwāti wal ardi wa rabbul arshil karīm.
Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Bijaksana, tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah, Tuhan Arsy yang Agung, tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah, Tuhan langit dan bumi, dan Penguasa Singgasana Mulia.
Oleh karena itu, kunci dari momen kesulitan seorang umat Muslim adalah banyak berdoa kepada Allah, memohon ampunan, dan berserah diri dihadapan Allah SWT. Sebab, dalam agama Islam doa bukan hanya tentang meminta atau memohon, tetapi juga tentang memperkuat ikatan spiritual antara seseorang dengan Allah.