Senin 27 May 2024 14:10 WIB

Terungkap, Korban Sempat Diracun Hingga Dicekik dalam Kasus Pembunuhan di Sukoharjo

Tersangka diketahui sudah merencanakan pembunuhan untuk merampas barang korban.

Rep: M Noor Alfian / Red: Agus raharjo
Polres Sukoharjo Gelar Rekonstruksi kasus pembunuhan yang berawal dari penemuan mayat wanita di selokan yang tertutup plastik di Polokarto, Sukoharjo, Senin (27/5/2024).
Foto: Republika/Alfian Choir
Polres Sukoharjo Gelar Rekonstruksi kasus pembunuhan yang berawal dari penemuan mayat wanita di selokan yang tertutup plastik di Polokarto, Sukoharjo, Senin (27/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO–Polres Sukoharjo menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan yang bermula dari penemuan mayat wanita terbungkus plastik di parit dekat Makam Mawar, Dukuh Gagan, Desa Jatisobo, Senin (27/5/2024). 

Dalam rekonstruksi tersebut ketiga pelaku pembunuhan DS (25 tahun), RMS (20), dan GS (29) memperagakan 27 adegan. Rekonstruksi bermula ketika tersangka DS menghubungi RMS karena utangnya sudah ditagih oleh GS dan berniat membunuh korban Sherlina (22) untuk merampas barang berharga miliknya.

Baca Juga

Ia sempat menawari RMS apabila setelah aksi tersebut akan membagi rata hasilnya. "Ada 27 rekonstruksi di Polokarto yang berawal dari penemuan mayat wanita dibungkus plastik di selokan dekat kuburan," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, Senin (27/5/2024). 

Setelah itu, korban meminta tersangka untuk menemani membeli snack untuk Lebaran setelah kerja. Namun, RMS sendiri sudah mengetahui bahwa DS sudah berniat menghabisi nyawa korban hari itu juga. 

Di tempat tongkrongan tersebut kedua pelaku ngobrol seperti biasa dan minum miras sembari menunggu korban menjemput pelaku. Setelah korban tiba, DS pun menghubungi GS untuk menuju lokasi kejadian. Namun, lantaran terlalu lama DS dan korban pergi terlebih dahulu untuk membeli snack Lebaran. 

Setelah membeli snack, korban dan pelaku kembali ke lokasi kejadian. Namun, pelaku DS sempat berpikir untuk membunuh korban menggunakan racun tikus yang dicampur susu yang diminum korban. Akan tetapi setelah menunggu dua jam, korban tak kunjung meninggal. 

"Setelah diracun tikus melalui minuman itu (korban) kok gak apa-apa, lho kok gak pingsan," kata Kapolres menceritakan kronologi kejadian. 

Hendak memindahkan mayat...

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement