REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO–Sarno (52 tahun), orang tua korban pembunuhan berencana atas nama Sherlina (22) yang mayatnya ditemukan terbungkus plastik di parit dekat Makam Mawar, Dukuh Gagan, Desa Jatisobo, Polokarto Sukoharjo berharap ketiga pelaku dihukum seberat-beratnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Sarno saat ikut menghadiri acara rekonstruksi yang digelar oleh polres Sukoharjo di lokasi kejadian. Menurutnya aksi yang menimpa anak keduanya itu sangat keji.
Pihaknya berharap ketiga pelaku atas nama DS (25), RMS (20), dan GS (29) dihukum seberat-beratnya. "Ya Keji memang keji, keji sekali, kejam. (Harapannya) ya dihukum seberat beratnya," kata Sarno, Senin (27/5/2024).
Pihaknya mengaku tak ada firasat saat korban tak pulang usai bekerja. Ia mengatakan sempat mencari keberadaan korban. "Belum, belum ada. Ya dicari, pas takbiran. Iya belum pulang belum diketahui sampai shalat Ied," katanya.
Pihaknya juga mengaku tak mengenal dengan ketiga pelaku tersebut. "Saya nggak tahu," katanya.
Sementara itu, Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit mengungkapkan bahwa pihaknya telah selesai melakukan proses rekonstruksi yang berisi 27 adegan. Dalam rekonstruksi itu ditemukan sejumlah fakta pembunuhan.
"Disampaikan tadi dari reka ulang runtut dari adegan satu sampai ada tadi sempat akan memindahkan mayat ke lokasi lain. Tetapi, tentunya tidak jadi. Sehingga pada saat penemuan mayat tersebut masih berada di lokasi," tegas Kapolres.
Usai rekonstruksi, polisi akan segera melakukan sinkronisasi data dengan Kejaksaan sebelum sidang perdana digelar. "Nanti setelah rekonstruksi akan ada penyinkronan dengan data dari Kejaksaan. Kalau dirasa kurang akan kami lengkapi," katanya mengakhiri.