Senin 27 May 2024 14:31 WIB

Ayah Sherlina Berharap Ketiga Tersangka Pembunuh Putrinya Dihukum Seberat-beratnya

Polisi telah menggelar rekonstruksi dugaan pembunuhan berencana terhadap Sherlina.

Rep: M Noor Alfian / Red: Agus raharjo
Sarno (55) orang tua korban pembunuhan wanita yang mayatnya ditemukan di selokan dekat makam terbungkus plastik di parit dekat Makam Mawar, Dukuh Gagan, Desa Jatisobo, Polokarto Sukoharjo berharap ketiga pelaku dihukum seberat-beratnya,  Senin (27/5/2024).
Foto: Republika/Alfian Choir
Sarno (55) orang tua korban pembunuhan wanita yang mayatnya ditemukan di selokan dekat makam terbungkus plastik di parit dekat Makam Mawar, Dukuh Gagan, Desa Jatisobo, Polokarto Sukoharjo berharap ketiga pelaku dihukum seberat-beratnya, Senin (27/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO–Sarno (52 tahun), orang tua korban pembunuhan berencana atas nama Sherlina (22) yang mayatnya ditemukan terbungkus plastik di parit dekat Makam Mawar, Dukuh Gagan, Desa Jatisobo, Polokarto Sukoharjo berharap ketiga pelaku dihukum seberat-beratnya. 

Hal tersebut disampaikan oleh Sarno saat ikut menghadiri acara rekonstruksi yang digelar oleh polres Sukoharjo di lokasi kejadian. Menurutnya aksi yang menimpa anak keduanya itu sangat keji. 

Baca Juga

Pihaknya berharap ketiga pelaku atas nama DS (25), RMS (20), dan GS (29) dihukum seberat-beratnya. "Ya Keji memang keji, keji sekali, kejam. (Harapannya) ya dihukum seberat beratnya," kata Sarno, Senin (27/5/2024). 

Pihaknya mengaku tak ada firasat saat korban tak pulang usai bekerja. Ia mengatakan sempat mencari keberadaan korban. "Belum, belum ada. Ya dicari, pas takbiran. Iya belum pulang belum diketahui sampai shalat Ied," katanya. 

Pihaknya juga mengaku tak mengenal dengan ketiga pelaku tersebut. "Saya nggak tahu," katanya. 

Sementara itu, Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit mengungkapkan bahwa pihaknya telah selesai melakukan proses rekonstruksi yang berisi 27 adegan. Dalam rekonstruksi itu ditemukan sejumlah fakta pembunuhan.

"Disampaikan tadi dari reka ulang runtut dari adegan satu sampai ada tadi sempat akan memindahkan mayat ke lokasi lain. Tetapi, tentunya tidak jadi. Sehingga pada saat penemuan mayat tersebut masih berada di lokasi," tegas Kapolres.

Usai rekonstruksi, polisi akan segera melakukan sinkronisasi data dengan Kejaksaan sebelum sidang perdana digelar. "Nanti setelah rekonstruksi akan ada penyinkronan dengan data dari Kejaksaan. Kalau dirasa kurang akan kami lengkapi," katanya mengakhiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement