Selasa 28 May 2024 17:38 WIB

Misi Kemanusiaan Kembali Dijalankan dalam Relawan Bakti BUMN Batch V

Askrindo Muda yang menjadi Relawan di Desa Bungintende, Morowali, Sulawesi Tengah.

Rep: Antara/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Aksi Askrindo Muda dalam Program Relawan Bakti BUMN batch V.
Foto: Dok. Bumn
Aksi Askrindo Muda dalam Program Relawan Bakti BUMN batch V.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dalam rangka mewujudkan kegiatan sosial kemasyarakatan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN, Kementerian BUMN kembali mengadakan aksi Program Relawan Bakti BUMN batch V. Program tersebut serentak dilaksanakan pada tanggal 20 - 22 Mei 2024 di 10 lokasi berbeda, antara lain; Raja Ampat, Maumere, Samboja, Bukit Tinggi, Magelang, Pontianak, Bengkalis, Bantul, Morowali dan Mojokerto.

Erick Thohir sebagai Menteri BUMN menyatakan pelaksanaan Program Relawan Bakti BUMN Batch V ini bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2024. Terdapat 12.069 orang yang mendaftar sebagai Relawan BUMN di batch V. Dari rangkaian tahapan seleksi, telah didapatkan 100 Relawan BUMN yang berasal dari berbagai kota/kabupaten di Indonesia. Para Relawan berasal dari 62 perusahaan di Grup BUMN.

Baca Juga

Pada batch V ini,  Askrindo  kembali berhasil menjadi perwakilan relawan BUMN untuk berkontribusi langsung dalam misi kemanusiaan. Sebagai bentuk komitmen Askrindo dalam membangun Negeri, empat Askrindo Muda diberangkatkan sebagai Relawan di berbagai wilayah Indonesia, yaitu Dewi Zahra (Magelang, Jawa Tengah), Rozak Hackiki (Samboja dan IKN), Lamria Theresa Sinaga (Mojokerto, Jawa Timur), dan Alifia Chesarina Firnuansyah (Morowali, Sulawesi Tengah).

Rozak Hackiki, salah satu perwakilan Askrindo Muda sebagai Relawan Bakti BUMN Batch V di Samboja dan IKN, mengatakan bahwa kegiatan Program Bakti BUMN mendukung kegiatan – kegiatan program Lingkungan dan  Pendidikan yang berada di Samboja dan IKN. “ Mewakili Askrindo sebagai Relawan Bakti BUMN, saya dapat langsung berkontribusi dalam melakukan enrichment (pengkayaan) makanan orang utan dan beruang madu, perbaikan jalan, pengecatan pos security area Special Care Unit (SCU) orang utan, penanaman pohon di hutan Samboja, penyemaian bibit pohon yang dikelola oleh 100% bangsa Indonesia, Borneo Orang Utan Survival Foundation (BOSF),”  kata Rozak. Dalam partisipasinya, kegiatan- kegiatan tersebut memiliki dampak langsung terhadap lingkungan, sosial dan konservasi satwa di Samboja.