REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Meskipun sempat diguyur hujan deras para masyarakat terlihat antusias untuk menyaksikan pembukaan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/8) sore waktu setempat. Spirit dari slogan 'Bangkit Bersama' menjadikan 85 ribu penonton tak ingin kehilangan momentum terbaik ini.
Antusiasme sudah terasa saat Republika.co.id berjalan ke arah stadion, sorak sorai penonton dari negeri asal, Malaysia, kian mereobek telinga. Terlebih ketika para kontingen masing-masing negara bersiap memasuki Stadion Bukit Jalil.
Wajar saja apabila masyarakat Malaysia sangat bersemangat dalam menyaksikan acara pembukaan SEA Games, pasalnya terakhir kali mereka menjadi tuan rumah ajang olahraga dua tahunan ini pada 2001.
Untuk mengurai tindak kejahatan dan aksi tak diinginkan selama acara, penjaga ketat pun disiapkan di tiap pintu masuk. Penonton yang hendak memasuki venue dalam stadion harus melewati metal detector. Alhasi, barang-barang bawaan mereka seperti kalung besi, korek api, dan botol minuman disita oleh petugas.
Stadion berkapasitas 87 ribu penonton pun terlihat penuh termasuk kawasan Bukit Jalil yang dipadati puluhan ribu pengunjung. Kurang lebih sekitar 85 ribu pasang mata berada di dalam venue stadion.
Sebegitu ramainya, beberapa orang tak kebagian tiket masuk. Nur Farrikha yang rela melakukan perjalan cukup jauh harus rela menonton acara pembukaan dari luar stadion dengan menggunakan layar proyektor. "Saya rela untuk menempuh perjalanan yang cukup jauh hanya ingin menyaksikan acara pembukaan ini. Tapi, ya saya harus menerima untuk menyaksikannya dari luar stadion," ucap dia saat ditemui Republika.co.id Sabtu (19/8).
Wanita yang mengatakan tinggal di daerah Negeri Sembilan ini meyakini bahwa Malaysia bakal keluar menjadi juara umum. "Melihat persaingan sejauh ini saya yakin bahwa kami (Malaysia) akan menjadi juara dan merebut medali emas sebanyak-banyaknya," sambung wanita berkulit sawo matang ini.
Di sisi lain, event SEA Games ini ditanggapi positif oleh pedagang dan juga supir transportasi online. Keduanya menyatakan bahwa dengan jadinya Malaysia sebagai tuan rumah menambah omset bagi dirinya.
"Ya, saya senang dengan adanya acara ini. Tentu bukan hanya dari faktor prestasi dibidang olahraga tapi adanya ini membuat ekonomi beberapa pekerja meningkat," terang Syaleh Faisal Abdul.
Meski demikian, kemeriahan dalam menyambut ajang SEA Games 2017 sejatinya tak begitu terasa. Mengingat ketika Republika.co.id tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), kondisi jalanan tampak sunyi dari pernak-pernik berbau event multi cabang terbesar se-Aswia Tenggara ini.
Tidak nampak terlihat adanya umbul-umbul atau poster yang terpampang di pinggir jalan. Meskipun ada, jaraknya pun terlampau jauh. Mereka (Malaysia) tampak tak seperti sedang menggelar hajatan apapun.