Ahad 20 Aug 2017 14:39 WIB

Menteri Puan Protes Keras Atas Insiden Bendera Indonesia Terbalik

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bayu Hermawan
Menko PMK Puan Maharani
Foto: istimewa
Menko PMK Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani memperotes gambar Bendera Indonesia yang dicetak terbalik dan kemudian viral di media sosial.

Menurutnya, kecerobohan simbol negara itu fatal. Ia berharap ada permintaan maaf terbuka dari Pemerintah Malaysia kemudian gambar bendera yang diedarkan dicabut lagi.

"Pada kesempatan ini Kementerian Luar Negeri, Menpora, dan KOI sudah protes keras. Untuk acara sebesar ini apakah sengaja atau tidak, harus diperbaiki karena ini berkaitan dengan simbol Indonesia, komunikasi formal harus resmi," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (20/8).

Menko PMK yang hadir selaku Wakil Pemerintah RI sejak ajang Sea Games XXIX resmi dibuka Sabtu malam, berharap ada pernyataan resmi dari Malaysia, sementara kasus bendera ini sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.

Insiden bendera Indonesia yang tercetak terbalik ini pertama kali ditemukan dalam Buku panduan Sea Games XXIX yang dibagikan kepada para pejabat yang hadir dalam pembukaan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu malam.

Pada halaman ke-80 dalam buku itu, diketahui bendera merah putih Indonesia tercetak terbalik, yakni menjadi putih merah. Bendera Indonesia yang terbalik itu ada di bagian daftar negara peserta yang pernah menjadi tuan rumah SEA Games. Di bagian itu tertulis Indonesia menjadi Tuan Rumah penyelenggaraan Sea Games antara lain pada tahun 1979, 1987, 1997 dan 2011.

Sejauh ini, baik Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia maupun Panitia Penyelenggara Sea Games XXIX sudah menyatakan permohonan maaf secara resmi. Permohonan maaf dan penyesalan itu tertulis dalam surat resmi dan akun pribadi media sosial Menpora Malaysia, Khairy Jamaluddin.

Di sisi lain, atlet asal Indonesia dipastikan tidak terpengaruh dengan insiden ini dan lebih memilih untuk fokus pada pertandingan dan memberikan prestasi yang terbaik untuk bangsa di setiap ajang pertandingan cabang olahraga. Di samping memang tetap menjaga persaudaraan sesama Bangsa di Asia Tenggara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement