REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana mengatakan Indonesia tidak boleh menjadi tuan rumah seperti Malaysia pada gelaran SEA Games 2017 yang sedang berlangsung di Kuala Lumpur. Indonesia harus mengambil hikmah ketika menyelenggarakan Asian Games di Jakarta dan Palembang, Agustus tahun depan.
Dadang mengatakan Indonesia harus benar-benar bisa menjadi tuan rumah yang profesional. Indonesia selaku tuan rumah Asian Games harus memperhatikan hingga ke hal-hal kecil. “Tidak boleh melukai siapa pun, harus menghargai siapa pun,” kata dia, Senin (21/8).
Dia mengatakan Indonesia harus mengingat bahwa olahraga seharusnya mengedepankan sportivitas, bukan hanya kemenangan dan perolehan medali. “Jadi esensi dari olahraga adalah kejujuran. Ini harus kita tunjukan. Indonesia harus jadi contoh. Indonesia tidak boleh seperti Malaysia,” ujar dia.
Persoalan yang mencederai penyelenggaraan SEA Games di Malaysia yakni bendera Indonesia yang tercetak terbalik. “Boleh mereka minta maaf, tapi kita juga harus memberikan catatan penting. Indonesia harus menyampaikan protes dengan didasarkan suasana kebatinan di mana sekarang ini kita masih suasana merayakan HUT ke-72 RI,” kata dia.
Apalagi, Dadang menuturkan keluhan Malaysia sebagai tuan rumah SEA Games sudah berlangsung sebelum pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara itu berlangsung. Dia mengingatkan sempat ada kontroversi terkait undian sepak bola.
Kala itu, dia mengatakan, Malaysia ingin menerapkan undian yang menguntungkan mereka. Pada undian itu, Malaysia sebagai tim tuan rumah bisa dengan bebas memilih grup mana saja yang mereka inginkan. Namun, mekanisme pengundian dengan cara itu dibatalkan karena memunculkan protes dari Vietnam, Laos, dan bahkan Federasi Sepak Bola Asean (AFC).
Kendati demikian, Malaysia sebagai tuan rumah memunculkan berbagai kontroversi ketika SEA Games sudah digelar. Pada Ahad (20/8) kemarin, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memprotes kepemimpinan wasit pada dua cabang olahraga yang dimainkan oleh Indonesia yakni sepak bola dan sepak takraw.
Dadang mengatakan, tindakan tersebut tidak jujur dan tidak elok. “Di sepak takraw mereka melakukan hal yang sama. Bukan pelanggaran mereka anggap pelanggaran. Dan cenderung mereka melakukan lobi terhadap wasit,” kata Dadang.
Menurut Dadang, tuan rumah memang kerap melakukan cara untuk mencapai tujuan meraih medali dan menjadi juara umum. “Tuan rumah itu selalu punya akal-akalan meraih mendali sebesar-besarnya. Mereka tentu punya target juara umum,” kata dia.
Malaysia memang menargetkan menjadi juara umum dengan raihan 111 medali emas pada perhelatan tahun ini. Sepanjang penyelenggaraan SEA Games, Malaysia hanya satu kali menjadi juara umum pada 2001, yang juga digelar di Kuala Lumpur.
“Jadi sudah mereka menghina bendera kita kemudian melakukan tindakan tidak terpuji untuk meraih medali yang lebih banyak. Saya kira ini menjadi catatan penting, bagaimana pun Malaysia memiliki masalah dengan kita,” kata dia.