REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tim polo air putra Indonesia kembali ke Tanah Air setelah berhasil meraih medali perak usai menggasak Filipina pada partai terakhir SEA Games 2017 yang digelar di National Akuatik, Bukit Jalil.
Catatan cukup impresif pun diraih tim polo air putra, medali perak yang diraih kali ini memang tidak sesuai dengan target. Tim polo air putra memang sebelumnya menargetkan emas di SEA Games 2017 Kuala Lumpur ini. Hanya saja, kemajuan tim polo air putra terlihat ketika hasil imbang 4-4 kontra Singapura.
Kapten tim polo air putra, Rezza Auditya Putra mengaku cukup puas dengan hasil yang diraih timnya. Meskipun gagal meraih medali emas, tapi dia dan juga rekan setim senang bisa membuat sejarah saat Indonesia mampu mengimbangi Singapura.
"Sebenarnya target kita emas, tapi mohon maaf jkita belum bisa kasih. Tetapi, saya dan kawan-kawan cukup puas. Tapi terpeting ada kemajuan, kami bisa membuat sejarah dengan mengimbangi Singapura yang selalu menang dalam acara SEA Games," terang Rezza saat diwawancara Republika di National Akuatik Stadion Bukit Jalil, Senin (21/8) siang waktu setempat.
Sementara itu, kehadrian pelatih Milos Sakovic di timnas polo air putra Indonesia terbilang sangat singkat. Sebab dirinya baru resmi bergabung pada Januari awal 2017 silam.
"Ya, walau dengan ketersedian waktu yang sangat sedikit, coach Milos bisa dengan baik memperbaik performa tim dari pola latihan yang dibuat, dan hubungan kami semua (pemain, staf, serta coach) yang berjalan sangat baik," sambung Rezza. Pelatih asal Serbia merupakan juara dunia polo air pada 2015, juara Eropa 2016, dan peraih medali emas Olimpiade 2016 kemarin.
Bukan hal yang tabu apabila olahraga beregu selalu mengutamakan kekompakan di arena pertandingan. Rezza mengaku bahwa hal tersebut juga diperhatikan oleh pelatih Milos, sang guru selalu memberikan kunci kebersamaan baik di dalam arena atau pun di luar.
"Dari pertama kita mulai persiapan untuk SEA Games coach Milos memang selalu menekankan pentingnya kekompakan apalagi untuk olahraga beregu semacam ini (polo air). Menanggulanginya biasa coach mengajak kita semua untuk pergi jalan-jalan bersama dan sering buat program latian untuk tim boarding seperti bermain main bola dan sebagainya," ucap dia.
Atlet yang juga mengidolakan Ricardo Kaka menambahkan bahwa kunci yang paling besar selain latihan dan kekompakan tim adalah semangat bertarung walaupun bagaimana kondisi dan keadaanya, tim polo air tetap berusaha memberikan yang terbaik hingga selesai pertandingan.
Saat ini timnas polo air sudah kembali ke Indonesia, mereka akan diliburkan sebelum kembali masuk sesi pemusatan latihan untuk Asian Games 2018 Palembang-Jakarta pada pertengahan bulan September. Rezza dan kawan-kawan juga dilaporkan bakal mengikuti pemusatan latihan di luar negeri.
"Kalau target ke depan pasti kita ingin lebih baik lagi dari hari ini, karena memang kami merasa bisa berkembang lebih baik sebagai tim. Yang pasti adalah persiapan untuk Asian Games 2018 dan target emas pada SEA Games 2019 mendatang," tegasnya.
Di tengah berbagai insiden yang terjadi selama SEA Games ke-29 ini ditanggapi oleh Rezza, dirinya merasa kecewa dengan peristiwa terbaliknya bendera Indonesia merah putih.
"Kecewa sekali dengan insiden bendera terbalik. Kami pun juga sempat terlambat dijemput bis pada pertandingan terakhir. Ya saya berharap tuan rumah (Malayasia) dapat segera megevaluasi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi sebab kita sebagai kontingen tetu tidak ingin ada hal-hal non teknis yang merugikan dan mengganggu."