Senin 28 Nov 2011 18:35 WIB

Bekas Petugas Upacara SEA Games Unjuk Rasa Tuntut Honor

Rep: Maspril Aries/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Pesta olah raga SEA Games XXVI memang sudah berakhir pada 22 November lalu. Namun pesta olah raga negara-negara Asia Tenggara tersebut masih menyisakan masalah.

Pada Senin (28/11) bekas tenaga honorer upcara penghormatan pemenang (UPP) dan liason officer SEA Games mendatangi kantor KONI Sumatera Selatan (Sumsel) di Jl. Jendral Sudirman. Kedatangan mereka adalah untuk menagih janji KONI setempat terkait pembayaran honor mereka yang belum dibayar.

Dalam aksi yang berlangsung damai, para tenaga UPP yang kebanyakan pelajar SMA dan mahasiswa tersebut menagih janji panitia pelaksana SEA Games atau Inasoc yang akan membayar honorarium mereka sebesar Rp200.000/ hari per orang. Tetapi sampai sepekan setelah SEA Gamess berakhir, honor yang mereka tunggu tak kunjung diterima.

"Ada sekitar 432 petugas UPP dan 50 orang ketua kelompok hanya mendapatkan uang muka sebesar Rp500.000/ orang. Padahal sebelumnya kami dijanjikan akan memperoleh honor selama 16 hari kerja dengan besarnya Rp200.000/ hari," ungkap Ketua kelompok 6 UPP SEA Games, Herman Hambali.

Menurut Herman, petugas UPP terdiri dari para pelajar dan mahasiswa. Mereka sudah mulai latihan pada sejak Juni 2011 lalu dengan biaya sendiri. "Selama latihan kami tidak pernah dibayar, ada uang lelah dibayar sebesar Rp 43.000/ orang yang dibayar hanya untuk 3 hari," katanya menjelaskan.

Dalam aksi tersebut, para para petugas UPP juga membawa surat keputusan Inasoc Sumsel No 16/ Sek/ X/ 2011 tentang penunjukan mereka sebagai petugas selama SEA Games berlangsung. Menurut Dimas seorang pelajar SMA berdasarkan SK tersebut mereka bertugas pada setiap venues atau gelanggang dengan sistem rolling. "Kami bertugas setiap dengan jumlah masing-masing kelompok 21 orang," bebernya lagi.

Sementara itu Ketua KONI Sumsel Muddai Madang mengatakan, kedatangan petugas UPP dan LO ke kantor KONI salah alamat. "Kami tidak memiliki utang lagi kepada siapapun. Kami sudah bayar semua pada ketua mereka masing-masing. Jadi kalau mau menagih honor jangan ke sini," katanya menegaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement