REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) membidik satu medali emas dalam permainan cabang biliar dan snooker SEA Games 2017 yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 22-27 Agustus. Pelatih kepala POBSI, Robby Suarly, berharap satu medali emas itu diperoleh dari divisi pool dari dua atlet putra dan satu atlet putri.

"Kami berharap Magdalena bisa mengakhiri puasa gelar. Tahun ini menjadi peluang ketiganya meraih medali emas karena data yang kami punya tentang penampilannya terus meningkat," kata Robby, seperti dikutip dari Antara, akhir pekan kemarin.

POBSI menurunkan dua atlet putri, Angeline Magdalena Ticoalu dan Silviana Lu, dalam nomor pool 9-ball singles. Sementara, atlet putra yang diturunkan dalam SEA Games 2017adalah Arun, Gebby Adi Wibawa Putra, Irsal Afrinneza Nasution, Jaka Kurniawan, Jefry Zen, Marlando Sihombing, Muhammad Bewi Simanjuntak, dan Yoni Rachmanto.

Magdalena menjadi andalan emas Indonesia bukan hanya karena performanya yang terus meningkat. Di arena meja biliar, wanita kelahiran Oktober 1984 ini bisa disebut 'bidadari'-nya karena segudang torehan prestasinya.

Di level SEA Games, Magdalena membuat kejutan pada 2007 dengan menyabet medali emas nomor 8 Ball Woman Single dan medali perak nomor 9 Ball Woman Single. Kesuksesan Magdalena saat itu sungguh mengejutkan karena usianya masih terbilang muda dengan usia 23 tahun.

Pada SEA Games 2009 Laos, wanita kelahiran Jakarta ini mempersembahkan medali perak dari nomor 8 Ball Woman Single. Ia meraih medali perunggu nomor 8 Ball Woman Single saat membela 'Merah Putih' pada SEA Games 2011.

Magdalena, yang mulai menyodok biliar saat usia 16 tahun pada 2000, tampil bersinar di SEA Games 2013. Ia mempersembahkan dua medali yakni emas nomor 9 ball pool singles dan perak nomor 10 ball pool singles.

SEA Games 2015 Singapura menjadi titik rendah penampilannya di pentas akbar dua tahunan tersebut. Magdalena yang selalu mempersembahkan medali dalam empat SEA Games sebelumnya ini tersingkir di babak perempat final.

Kini, sang pelatih melihat performa Magdalena terus meningkat. 'Sang bidadari' diharapkan mampu meraih medali emas ketiganya setelah meraihnya pada 2007 dan 2013.

Ikuti Whatsapp Channel Republika