Ahad 02 Jun 2024 18:06 WIB

Pandangan Empat Imam Mazhab tentang Ziarah Kubur

Imam Mazhab sepakat memperbolehkan ziarah kubur.

Rep: sajada.id/ Red: Partner
.
Foto: network /sajada.id
.

Pandangan Empat Imam Mazhab tentang Ziarah Kubur

SAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Berziarah kubur adalah salah satu yang diperintahkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam (Saw). Tujuannya adalah untuk mengingat kematian, sebab setiap orang pasti akan mati.

Dengan mengingat kematian, membuat orang lebih waspada dan hati-hati dalam menjalankan hidupnya. Selain itu, tidak mudah terbelenggu dalam gaya kehidupan yang tidak baik. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُزَهِّدُ فِي الدُّنْيَا وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ

“(Dulu) Aku melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat.” (HR. Imam Ibnu Majah rahimahullah wafat 887 M di Qazwin Iran).

Mengenai kesunnahan ziarah kubur, salah satunya dijelaskan oleh Hujjatul Islam Al-Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi Asy-Syafi'i Al-Asy'ari atau Imam Al-Ghazali rahimahullah (wafat 19 Desember 1111 M di Thus, Iran) dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin :

زيارة القبور مستحبة على الجملة للتذكر والاعتبار وزيارة قبور الصالحين مستحبة لأجل التبرك مع الاعتبار

“Ziarah kubur disunnahkan secara umum dengan tujuan untuk mengingat (kematian) dan mengambil pelajaran, dan menziarahi kuburan orang-orang shalih disunnahkan dengan tujuan untuk tabarruk (mendapatkan barakah) serta pelajaran.”

Sepakat Empat Imam Madzhab

Ziarah kubur dalam hal ini juga menjadi sebuah bentuk pembelajaran atau mengingat dan meneladani amal shaleh yang diziarahi. Seluruh aimmatul mazhahib (Imam Syaifi’i, Imam Maliki, Imam Hanbali dan Imam Hanafi rahimahumullah) menyepakati kesunnahan ziarah kubur. Almaghfurlah KH. Ali Maksum Krapyak rahimahullah (wafat 7 Desember 1989 M di Makam Dongkelan Bantul Yogyakarta) dalam kitab Hujjah Ahlissunnah Wal Jama’ah menuliskan:

زيارة القبور تجيزها مذاهب المسلمين كلها

“Ziarah kubur diperbolehkan oleh seluruh mazhab umat Islam,”

Hal yang harus kita lakukan saat menziarahi kubur yakni mendoakan orang yg berada dalam kubur. Doa dan dzikir peziarah dengan niat pahalanya untuk orang yang telah meninggal akan sampai pada mayit (orang meninggal).


Syekh Nawawi Banten rahimahullah menegaskan bahwa suatu kewajiban bagi yang masih hidup untuk mengirimkan hadiah doa kepada arwah yang sudah meninggal.

هَدَايَا الْأَحْيَاءِ لِلْأَمْوَاتِ الدُّعَاءُ وَالْإِسْتِغْفَارُ

“Hadiah orang-orang yang masih hidup kepada orang-orang yang telah meninggal dunia adalah doa dan memintakan ampunan kepada Allah (istighfar) kepada mereka". (Syaikh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, Beirut, Darul Fikr, tt, halaman 281).

Allahu A'lam.

Syahruddin El Fikri/sajada.id

sumber : https://sajada.id/posts/310609/pandangan-empat-imam-mazhab-tentang-ziarah-kubur
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement