JAKARTA — Guru besar sejarah Islam Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Hermanu Joebagio mengatakan tradisi pulang ke rumah orang tua setiap datang lebaran (mudik,red) merupakan hal yang sangat penting bagi orang Islam Jawa. Bahkan, kini sudah merupakan tradisi yang harus dilakukan setiap tahun. Tanpa mudik batin orang Jawa tak tenang.
‘’Kalau orang Islam di Jawa memang merasa kembali ke orang tua untuk sungkem pada hari lebaran Idul Fitri yang hari ini dikenal dengan sebutan mudik itu memang seperti sebuah kewajiban. Bahkan, ada salah satu di antara wali songo meminta agar orang Islam pulang ke rumah orang tua untuk ‘sungkem’ pada saat hari lebaran tiba,’’ kata Hermanu kepada Republika.co.id, Selasa (5/6).
Menurut Hermanu, adanya perintah dari para wali songo agar melakukan sungkem ke orang tua inilah yang kemudian menjadi tradisi ‘mudik’ bagi orang Jawa. Lagi pula, tradisi ini kemudian menjadi pembeda dari adanya nuansa islam di Jawa dengan nuansa Islam di kawasan Arabia.
‘’Perayaan Idul Fitri dengan mudik dan sungkem memang tak dilakukan di Arab. Di sana yang dirayakan secara besar-besaran adaah Idul Adha’’ katanya.