Kamis 06 Jun 2024 10:00 WIB

Cinema XXI Teruskan Program Keberlanjutan

Program pengolahan minyak merupakan langkah pertama XXI pada aspek keberlanjutan.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
 Cinema XXI menjalin kerja sama dengan TUKR untuk mengolah minyak jelantah menjadi bahan bakar biofuel.
Foto: Lintar Satria/Republika
Cinema XXI menjalin kerja sama dengan TUKR untuk mengolah minyak jelantah menjadi bahan bakar biofuel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cinema XXI telah memulai program keberlanjutan dengan menggandeng TUKR untuk mendaur ulang minyak jelantah menjadi bahan bakar. Menurut Plt Head of Cinema Operations Cinema XXI Ricky Samsoedin, sebagai langkah berkelanjutan berikutnya, XXI berencana untuk mendaur ulang material-material lainnya.

"Kami memang mulai dari minyak jelantah ini kami mulai pertama kali dengan minyak jelantah, ke depan  di internal kami sedang membicarakan apakah ada sisi unit bisnis lain yang bisa kami lakukan inisiasi kebersamaan lagi, saat ini memang kami baru minyak jelantah tapi ke depan mungkin bukan dari sisi F&B dari sinema ini sedang kami pelajari," kata Ricky saat media briefing Inisiatif Keberlanjutan Cinema XXI untuk Lingkungan, Selasa (5/6/2024).

Dia mengatakan, kursi-kursi bioskop ada saatnya untuk dilakukan peremajaan. "Di kursi itu ada kain, ada busa. Nanti setelah tidak digunakan lagi kami buang begitu saja, atau kami gunting, inilah yang sedang kami pikirkan agar material-material tadi itu bisa ikut inisiasi program keberlanjutan," kata Ricky.

Ricky mengatakan Cinema XXI tidak hanya ingin dilihat sebagai tempat masyarakat nonton bioskop. Tapi juga turut membantu memperbaiki dan memulihkan lingkungan dan masyarakat.

"Intinya adalah kami ingin XXI tidak hanya dilihat sebagai (tempat) orang nonton bioskop tapi kontribusi F&B (makanan dan minuman) itu dengan segala macam bahan baku yang kami gunakan, lalu dengan kemasan yang kami pakai berdampak positif pada lingkungan dan masyarakat kita," tambahnya.

Ricky mengakui program pengolahan minyak jelantah dengan TURK merupakan langkah pertama kecil XXI pada aspek berkelanjutan. Tapi ia berharap komitmen XXI dapat membuat lingkungan lebih baik.

"Ini adalah inisiasi pertama kami karena kami baru terbuka belum satu tahun, ini adalah satu langkah kecil yang kami lakukan tapi harapan kami adalah komitmen kami untuk membuat lingkungan dan masyarakat menjadi lebih baik lagi," kata Ricky.

Ricky mengatakan salah satu tantangan program minyak jelantah dengan TURK adalah dari sisi logistik, karena tersebarnya lokasi XXI di seluruh Indonesia.

"Untuk tantangannya lebih pada logistik ya, karena sejak November 2023 kemudian sampai Desember baru puluhan bioskop, tapi sampai Maret (2024) bisa naik 200, artinya ada satu semangat kebersamaan bagaimana berkelanjutan di Cinema XXI ini berjalan," kata Ricky.

Dia mengatakan, Cinema XXI juga tidak mau sembarangan memberikan minyak jelantah hasil produksi mereka ke vendor. "Kami juga menyeleksi dengan teliti. Jangan sampah mereka hanya mengumpulkan saja kemudian penyalurannya tidak jelas. Jadi kami benar-benar dalam hal pengelolaan minyak jelantah, kami pastikan minyak jelantah yang kami kumpulkan memang diolah untuk menjadi energi terbaik," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement