REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Anak perusahaan Badan Pengelola Keuangan Haji, BPKH Limited mengirimkan 76 ton bumbu khas Indonesia ke Arab Saudi sebagai bagian program Quick Win Project dalam peningkatan layanan haji.
Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono menyatakan bumbu tersebut telah didistribusikan ke seluruh katering di Madinah dan Makkah.
"Hitungan kita total kebutuhannya adalah 300 ton tetapi karena memang kesempatan yang ada mengingat teknikal administrasi alhamdulillah kita bisa paling tidak dari 300 kebutuhan ton kita sudah memenuhi sebesar 76 ton," ujar Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono dalam keterangannya yang diterima di Makkah, Kamis (6/6/2024).
Menurut Sidiq, proyek tersebut merupakan bagian dari semangat program Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. "Ini adalah program TKDN, sebagai program tingkat kandungan dalam negeri yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi," katanya.
Proyek ini, kata dia, menandai kehadiran serius BPKH Limited dalam meningkatkan kualitas layanan bagi jamaah calon haji Indonesia.
"Insya Allah tahun ini juga menjadi tahun pertama BPKH Limited hadir secara serius dan saat ini kami juga sudah memiliki head office yang ada di Bus Mawasim berlokasi di daerah Makkah," kata dia.
Sebelumnya, katering bagi jamaah calon haji Indonesia seluruhnya bercita rasa nusantara. Ratusan jasa penyedia layanan katering wajib menggunakan bumbu Indonesia demi memanjakan lidah jamaah.
Dari sekian bumbu yang didatangkan beberapa jenis di antaranya, yaitu rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambel goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning.