Ahad 09 Jun 2024 17:38 WIB

Panen Raya Sayur Sehat, Rektor UMJ: Kepedulian Pemerintah Jadi Kunci Pertanian

Muhammadiyah membuat sebuah usaha untuk memiliki swasembada pangan dalam negeri.

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dalam Gebyar Panen Raya Sayur Sehat 2024 di Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/6/2024).
Foto: Universitas Muhammadiyah Jakarta
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dalam Gebyar Panen Raya Sayur Sehat 2024 di Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika berkaca dari negara maju, maka kepedulian pemerintah menjadi kunci pertanian Indonesia membaik. Hal itu seperti menghargai produksi petani dengan cara membeli hasil buminya. Ini disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dalam Gebyar Panen Raya Sayur Sehat 2024 di Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/6/2024).

Pada agenda yang diselenggarakan atas kerja sama Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah (PWM) Jawa Barat (Jabar) dengan Lembaga Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (LPUMKM) itu, Ma’mun mengatakan ikhtiar yang dilakukan Muhammadiyah terhadap ketahanan pangan harus didukung serius pemerintah. Pasalnya, saat ini, minat masyarakat untuk bertani semakin rendah dan kebijakan yang dikeluarkan layaknya subsidi malah menimbulkan polemik baru.

Baca Juga

“Hal itu tidak akan menyelesaikan masalah apalagi mafia pupuk ada di mana-mana. Oleh karena itu, akan lebih bagus dan memberdayakan apabila pemerintah mau membeli produk petani dengan harga relatif tinggi. Saya yakin apabila terlaksana dengan baik, petani Indonesia akan eksis dan berdaya sebagaimana petani di negara-negara maju,” tuturnya saat diwawancara usai peluncuran sayur sehat yang dikirim ke konsumen di berbagai daerah.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Dadang Kahmad, M.Si. menyatakan, Muhammadiyah tidak hanya fokus di bidang kesehatan dan pendidikan saja, tetapi juga terhadap lingkungan dan pertanian, khususnya ketahanan pangan. Hal ini karena krisis pangan diprediksi akan terjadi di dunia sehingga Muhammadiyah membuat sebuah usaha untuk memiliki swasembada pangan dalam negeri.

“Praktik bertani di Pangalengan ini luar biasa dan bisa menjadi contoh daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan sektor pertanian. Kemudian, mampu melahirkan minat kepada masyarakat untuk kembali bertani dan memproduksi hasil tani yang bermutu serta berkualitas sehingga tidak perlu lagi impor,” ujar Dadang.

Ketua MPM PP Muhammadiyah Dr. Nurul Yamin, M.Si mengutarakan salah satu fokus pemberdayaan masyarakat oleh Muhammadiyah adalah pemberdayaan petani. Dalam konteksi ini, petani diberi pola alternatif budi daya yang efisien, tetapi memberikan hasil yang lebih maksimal secara kualitas maupun kuantitas.

“Itu perlu dukungan semua pihak, baik internal Muhammadiyah dari hulu hingga hilir, yaitu pusat ke wilayah, sampai daerah dan ranting, seperti bersinergi terus dengan LP UMKM. Kemudian, tentunya peran dari pemerintah dengan kebijakan yang bisa mengangkat derajat dan kemakmuran petani,” ucapnya.

Selaras dengan Yamin, Ketua LPUMKM PP Muhammadiyah Toni Firmansyah menjelaskan fokus lembaga yang dipimpinnya yaitu mengupayakan hasil tani dengan harga yang kompetitif, produk yang berkualitas, dan promosi yang digaungkan secara khusus di persyarikatan Muhammadiyah hingga secara umum masyarakat luas.

“Jadi dengan harga yang kompetitif, pemasaran yang bagus, dan distribusi yang baik maka kita yakin bahwa hasil pertanian yang diinisiasi oleh MPM bisa dipasarkan secara luas. Harapannya sayur yang panen akan masuk modern market. Selain pertanian, kami juga akan berkonsentrasi ke peternakan,” kata Toni.

Sementara itu, Ketua PWM Jabar Prof. Dr. Ahmad Dahlan M.Ag., menegaskan komitmennya membangun pertanian berkemajuan. Alasannya, selama ini kekuatan Muhammadiyah didominasi dakwah pada amal usaha di bidang pendidikan dan kesehatan.

“Dakwah akan menguat apabila mengurus persoalan masyarakat. Dari sini kemudian Muhammadiyah Jawa Barat ingin ada destinasi tambahan. Secara strategis, ruang untuk membangun kecerdasan dalam eksistensi bisa direpresentasikan melalui bidang pertanian,” pungkasnya.

Rangkaian Gebyar Panen Raya Sayur Sehat 2024 digelar dengan berbagai acara yaitu pengukuhan Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Jabar, peluncuran Greenharvest.id LPUMKM, dan peluncuran sayur sehat. Wakil Rektor III UMJ Dr. Rini Fatma Kartika, S.Ag., MH., dan Direktur BUMU UMJ Diana Hasan, SE., MM., turut hadir mendampingi rektor.

Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dr. Hj. Yuli Irnawati Mosjasari, MM., Wakil Ketua PWM Jabar yang membidangi MPM dan LP-UMKM H Usep Sudrajat, para tani binaan, beserta unsur Muhammadiyah dan Aisyiyah dari tingkat pusat, wilayah, daerah, cabang, sampai ranting.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement