Jumat 14 Jun 2024 00:19 WIB

Kisah Hadi Saputra: Dituduh Bunuh Vina, Gagal Menikah, Keluarga Sampai Jual Dua Rumah

Hadi Saputra saat ini menjalani hukuman penjara seumur hidup.

Rep: Lilis Sri Handayani, Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Cirebon Raya melakukan aksi unjuk rasa, di depan Mapolres Cirebon Kota,  Jawa Barat, Rabu (12/6/2024). Mereka menuntut penanganan kasus Vina secara tuntas.
Foto: Dok Republika
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Cirebon Raya melakukan aksi unjuk rasa, di depan Mapolres Cirebon Kota, Jawa Barat, Rabu (12/6/2024). Mereka menuntut penanganan kasus Vina secara tuntas.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Hadi Saputra, salah seorang terpidana kasus pembunuhan Vina dan Muhammad Rizky atau Eky, hingga kini masih mendekam di penjara. Majelis hakim sebelumnya menjatuhinya hukuman penjara seumur hidup dalam kasus tersebut.

Namun, seiring viralnya kembali kasus yang terjadi di Cirebon pada 2016 silam itu, pihak keluarga Hadi muncul dan menceritakan kejadian tersebut. Mereka yakin, Hadi tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.

Baca Juga

Adik kandung dari Hadi, Wulan Nurkasanah (27), menjelaskan, saat peristiwa pembunuhan Vina dan Eky terjadi pada 27 Agustus 2016 malam, Hadi bersama teman-temannya sedang berada di rumah ketua RT di Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

"Kalau (peristiwa) 2016, posisi saya lagi bekerja di rumah makan. Saya shift sore, jadi enggak ada di rumah. Pas pulang kerja, saya diantar sama teman kerjaan. Pas nganter saya, kebetulan lewatnya dari gang rumah Pak RT. Dia bilang, anak-anak (termasuk Hadi) tuh ada di situ pas malam Minggu," ujar Wulan, saat ditemui di rumahnya, belum lama ini.

Wulan pun mengaku terkejut dan terpukul saat beberapa hari kemudian Hadi ditangkap dan ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan Vina dan Eky. Padahal, sepengetahuannya, Hadi tidak pernah menjadi anggota geng motor

"Terpukul lah. Sosoknya (Hadi) baik, saya kan adiknya, selalu dijagain," ucap Wulan.

Wulan menambahkan, Hadi bekerja sebagai kuli bangunan. Kakaknya itupun menjadi tulang punggung keluarga.

Untuk memperjuangkan kebebasan Hadi, Wulan mengatakan, keluarganya sampai terpaksa menjual dua buah rumah. Yakni, rumah neneknya dan rumah ibunya.

"Iya dulu dari Polres (Hadi) sempat dibawa ke Polda. Rumah yang dijual rumah nenek, di belakangnya rumah ibu saya. Dua-duanya dijual. Uangnya untuk ongkos bolak-balik (mengurus Hadi)," tutur Wulan.

Tak hanya menguras finansial keluarga, penangkapan Hadi juga berujung pada gagalnya rencana pernikahan Hadi. Dua pekan setelah penangkapan itu, Hadi sebenarnya akan melangsungkan pernikahan.

"Dua mingguan lagi mau nikah. Udah persiapan semua, undangan udah disiapin, segala keperluan udah siap semua," tutur Wulan.

Akibat kasus tersebut, lanjut Wulan, perempuan yang semula menjadi calon istri Hadi akhirnya kemudian menikah dengan orang lain. Wulan berharap, viralnya kembali kasus Vina saat ini bisa membawa harapan agar kakaknya bisa bebas.

"Orang nggak salah, harapannya ya minta dibebasin," ucap Wulan.

photo
Kejanggalan kasus Vina Cirebon. - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement