REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kementerian Agama (Kemenag) RI menjajaki kerja sama dengan pemerintah Arab Saudi dalam berbagai bidang, termasuk wakaf. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin.
Ia telah menemui Menteri Urusan Agama, Dakwah dan Bimbingan Islam Kerajaan Arab Saudi, Syekh Dr Abdul Lathif bin Abdul Aziz al-Syaikh di kantornya, Mina, Makkah, Arab Saudi, pada Kamis (13/6/2024). Pertama-tama, perwakilan Kemenag RI ini menyampaikan apresiasinya atas pelayanan terbaik yang disediakan panitia kerajaan, terutama untuk para tamu undangan haji Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud.
"Alhamdulillah, kami menyampaikan apa adanya bahwa pelayanan dari Kerajaan sangat bagus. Semua peserta tamu undangan merasa terlayani," kata Kamaruddin Amin di Makkah, Arab Saudi, Jumat (14/6/2024).
Kepada Menteri Syekh Abdul Lathif, Kamaruddin menyampaikan, dirinya baru-baru ini ditunjuk sebagai Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI). Maka dari itu, pihaknya berencana menjalin kerja sama terkait perwakafan dengan Kerajaan Arab Saudi.
Menurut Kamaruddin, penjajakan ini sejalan dengan kerja sama yang sudah berlangsung antara RI dan Saudi. Semisal, kerja sama urusan Islam antara Kemenag RI dan atase keagamaan Arab Saudi di Jakarta selama ini.
"Kami sampaikan, alhamdulillah, kegiatan kerja sama, seperti pameran, kajian musabaqah, dan sejumlah kegiatan lainnya, terutama di bulan Ramadan lalu, sangat intensif. Beliau sangat puas," katanya.
Selain ihwal wakaf, lanjut Kamaruddin, pihaknya juga membahas potensi kerja sama berbagai hal. Umpamanya, rencana pengiriman dai, penyuluh, dan penghulu, untuk menyelenggarakan pelatihan intensif guna meningkatkan kapasitas. Pihaknya juga akan mengirim delegasi untuk mengikuti musabaqah tilawatil Quran (MTQ) tingkat internasional di Arab Saudi dalam waktu dekat.
"Alhamdulillaah, sudah mendapat sambutan baik soal itu", kata dia.
Diketahui, lebih dari 50 warga Indonesia berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji secara gratis atas undangan Raja Salman pada tahun ini. Kamaruddin menegaskan, tamu undangan itu tidak masuk dalam kuota haji reguler Indonesia.