Jumat 14 Jun 2024 19:43 WIB

Sungai di Jakarta Disebut Kotor, Pj Heru: Dampak Lima Tahun Lalu tak Diurus

PKB mendukung Anies jadi cagub lantaran sungai di Jakarta sekarang lebih kotor.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau pelaksanaan pengerukan lumpur di Sungai Ciliwung di perbatasan Kelurahan Kebon Baru dan Kelurahan Bidara Cina, Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau pelaksanaan pengerukan lumpur di Sungai Ciliwung di perbatasan Kelurahan Kebon Baru dan Kelurahan Bidara Cina, Jakarta, Jumat (10/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) DKI Jakarta mengkritik kondisi sejumlah kali di Jakarta yang menjadi lebih kotor beberapa waktu ke belakang. Kondisi kali di Jakarta berubah menjadi lebih kotor dinilai terjadi setelah masa jabatan Anies Rasyid Baswedan sebagai gubernur berakhir pada 16 Oktober 2022.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono justru mempertanyakan kembali pernyataan yang menganggap sungai di Jakarta menjadi kotor sekarang. Sebaliknya, Heru mengeklaim, justru kondisi sungai di DKI lebih bersih saat ini dibandingkan sebelumnya.

Baca Juga

"Yang bener aja? Sungai lebih bersih. Kalau itu pun kotor satu tahun yang saya mimpin, mungkin dampak lima tahun yang lalu nggak diurus kan? Iya kan? Masa saya datang terus kotor?" kata Heru saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Heru menyebut, kotornya sungai pada awal dirinya menjadi pj gubernur DKI Jakarta sebagai dampak dari kebijakan gubernur sebelumnya yang lupa mengurus dengan baik. Adapun pada era Anies, ia mencanangkan naturalisasi Sungai Ciliwung. Hal itu berbeda dengan kebijakan pemerintah yang ingin menormalisasi Sungai Ciliwung.