Sabtu 15 Jun 2024 10:02 WIB

Di Balik Penamaan Pohon Soekarno di Padang Arafah

Kehadiran Pohon Soekarno membuat Padang Arafah menjadi rimbun.

Rep: Karta Raharja Ucu/ Red: Muhammad Hafil
Pohon Soekarno di Padang Arafah
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Nama Soekarno harum di Arafah. Alasannya, kehadiran ribuan pohon mindi yang membuat tempat wukuf umat Islam pada puncak haji tersebut semakin rimbun.

Pohon mindi merupakan warisan abadi Soekarno di Arafah. Saat ini panasnya Padang Arafah yang terkenal buas, menjadi lebih teduh dengan keberadaan pohon Soekarno.

Baca Juga

Sejak zaman Nabi Adam alaihissalam, Nabi Ibrahim alaihissalam, hingga Rasulullah shallallahu alahi wassalam, luas Padang Arafah tidak pernah berubah. Luasnya sekitar 12 km persegi. Namun bedanya, jika dahulu tak ada tempat berteduh di Arafah, di era sekarang jamaah haji bisa bertafakur di tenda-tenda yang sudah disiapkan Kerajaan Arab Saudi.

Soekarno yang pernah merasakan ganasnya panas di Padang Arafah punya ide brilian. Putra Sang Fajar itu mengusulkan kepada Raja Arab Saudi Saud bin Abdulaziz al Salad untuk menanami Arafah dan Kota Makkah dengan pohon yang rindang dan bisa hidup di padang pasir. Saran Soekarno itu kemudian menginspirasi penanaman pohon di Arafah melalui proyek kesejahteraan Wakaf (endonment) yang diprakarsai oleh Abdul Rahman Fakieh, seorang pengusaha Arab.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement