Sabtu 15 Jun 2024 18:49 WIB

Densus 88 Geledah Kontrakan Terduga Teroris di Cikampek, Sita Serbuk Berwarna

Rumah kontrakan yang digeledah Densus 88 dihuni pedagang bubur sumsum.

 Tim Densus 88 Anti Teror.   (ilustrasi) Densus 88 menggeledah rumah kontrak terduga teroris di Cikampek  yang sehari-hari berjualan bubur sumsum.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Tim Densus 88 Anti Teror. (ilustrasi) Densus 88 menggeledah rumah kontrak terduga teroris di Cikampek yang sehari-hari berjualan bubur sumsum.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Tim Densus 88 Antiteror Polri menyita barang bukti berupa serbuk berwarna putih dan kuning saat menggeledah rumah kontrakan yang dihuni terduga teroris di Kampung Kamojing Barat, Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2024).

"Ada sejumlah barang yang dibawa oleh petugas saat penggeledahan itu," kata Asep Bahrum, pemilik rumah kontrakan.

Baca Juga

Sebagai pemilik rumah kontrakan, Asep diminta ikut mendampingi personel Densus 88 Antiteror dalam penggeledahan. Ada sejumlah barang yang tersimpan di kontrakan yang dibawa personel Densus 88.

"Ada (barang yang dibawa), tetapi saya kurang jelas. Itu ada buku, kemudian serbuk warna putih dan kuning di dalam plastik. Kalau tidak salah saya dengar, itu belerang," katanya.

Rumah kontrakan yang digerebek dan digeledah Tim Densus 88 Antiteror pada Sabtu ini dihuni seorang pria yang sehari-hari dikenal sebagai pedagang bubur sumsum.

Saat penggeledahan, sekitar lokasi kejadian dijaga ketat polisi bersenjata lengkap dan polisi berpakaian biasa. Polisi juga melarang warga dan jurnalis mendekat atau melintas di sekitar lokasi kejadian.

Belum ada keterangan resmi tentang penggeledahan tersebut, termasuk siapa yang ditangkap belum diketahui identitasnya.

Asep Bahrum sebagai pemilik kontrakan mengaku tidak mengetahui identitas pria itu. Sebab saat mengontrak sejak sebulan lalu, hingga kini ia belum menyerah KTP. Menurut Asep, penghuni kontrakan itu tinggal sendiri dan sehari-hari berjualan bubur sumsum.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement