Ahad 16 Jun 2024 08:50 WIB

Pangkogabwilhan III: OPM Jadikan Warga Sipil Papua Sebagai Tameng

Warga yang dijadikan Tameng OPM contohnya mereka yang bermukim di Distrik Bibida.

Red: Andri Saubani
Personel Operasi Damai Cartenz berlindung dari serangan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat terjadi penyerangan di Mapolsek Homeyo dan di Gedung SDN Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.
Foto: Dok. Republika
Personel Operasi Damai Cartenz berlindung dari serangan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat terjadi penyerangan di Mapolsek Homeyo dan di Gedung SDN Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard Tampubolon menegaskan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Undinus Kogoya menjadikan warga sipil sebagai tameng. Warga yang dijadikan Tameng yakni mereka yang bermukim di Distrik Bibida.

"Oleh karena itu TNI melakukan tindakan kemanusiaan di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, yang selama ini dikuasai OPM," kata Letjen TNI Richard Tampubolon dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/6/2024).

Baca Juga

Menurut Richard, sempat terjadi kontak tembak sebelum TNI menguasai kembali Distrik Bibida dan tidak ada korban jiwa di warga sipil. Saat ini TNI sudah menguasai Distrik Bibida dan berupaya memulihkan situasi keamanan di kawasan itu. Pangkogabwilhan III mengatakan sebelumnya OPM pimpinan Undius Kogoya menembak dan membakar Rusli (40 th), warga sipil yang berprofesi sebagai sopir.

Korban ditembak dan dibakar beserta kendaraan yang dikemudikannya dan setelah melakukan aksinya OPM melarikan diri dari Distrik Paniai Timur menuju Distrik Bibida, yang lokasinya bersebelahan dan masih dalam satu wilayah Kabupaten Paniai.

"Prajurit TNI terus mengejar OPM yang melarikan diri ke arah Distrik Bibida," katanya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement