Rabu 19 Jun 2024 03:22 WIB

Warga Sambut Baik Cara Bachyuni Deliansyah Bagikan Daging Kurban

Warga tak perlu beli bumbu maupun memasak lagi.

Relawan Bachyuni Deliansyah sedang menyiapkan daging kurban yang sudah dimasak untuk dibagikan ke warga.
Foto: istimewa/tangkapan layar
Relawan Bachyuni Deliansyah sedang menyiapkan daging kurban yang sudah dimasak untuk dibagikan ke warga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masyarakat menyambut baik cara mantan Pj Bupati Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah, dalam membagikan daging hewan kurban. Bachyuni tidak membagikan daging kurban yang mentah, tetapi sudah matang.

“Saya sangat senang dengan cara Pak Bachyuni dan para relawannya membagikan daging kurban yang sudah matang. Sehingga, kami tak perlu repot-repot lagi membeli bumbu dan memasaknya,” kata salah seorang warga, Siti Zahroh (45 tahun) dalam siaran pers, Selasa (18/6/2024). 

Relawan Bachyuni Peduli melakukan pemotongan hewan kurban sapi di Desa Pematang Raman, Kecamatan Kumpeh pada Selasa (18/6).  Usai  dipotong, sapi tersebut langsung dimasak ramai-ramai.

Tidak itu saja, mereka juga langsung membagikan daging yang sudah matang ke rumah-rumah warga. Sehingga tak perlu antri berebut bagian daging kurban.

Kepala desa Pematang Raman yang ikut hadir saat pemotongan, Ahmad Kusai, mengatakan,  cara pembagian daging kurban yang dilakukan para relawan Bahcyuni Peduli  sangat bagus dan disambut positif warga penerima.

“Buat saya, ini bisa menjadi tradisi baru yang baik untuk siapa saja yang mau melakukan kurban. Kenapa? Karena warga yang menerimanya tak harus pusing lagi membeli bumbu dan memasaknya. Warga tinggal menerima dan langsung memakannya,” kata Ahmad Kusai.

Tradisi baru mengemas daging kurban yang sudah matang ini, menurut dia, sangat inspiratif untuk bisa dicontoh siapa saja yang mau berkurban.  Karena umumnya selama ini, hewan kurban itu dibagikan dalam bentuk yang masih mentah.

Bahcyuni Deliansyah yang tak hadir di lokasi acara karena sedang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci mengatakan, ide pembagian daging kurban yang sudah matang itu didasari pertimbangan untuk tidak merepotkan warga yang menerimanya.

“Mohon maaf kepada seluruh warga Kumpeh, saya tak bisa hadir karena sedang di Tanah Suci. Salam hormat saya kepada semua. Selamat menikmati daging kurbannya yang sudah matang. Ini saya lakukan agar bapak-bapak dan ibu-ibu semua tak perlu repot lagi membeli bumbu dan memasaknya,” katanya lewat video call kepada para relawan.

Terkait dengan makin banyaknya dukungan warga untuk maju sebagai calon bupati Muaro Jambi, Bahcyuni menjawab diplomatis, bahwa maju tidaknya sangat tergantung pada banyak faktor. Salah satu faktor penting, kata dia, adalah restu ibunya. 

“Dukungn warga ok, itu menjadi pertimbangan. Tapi yang tak kalah penting ada restu ibu. Jika ibu merestui, insya Allah saya maju. Tapi jika Ibu melarangnya, saya pasti tak maju. Buat saya, Ibu itu mustika hidup. Dan saya tak berani melawan Ibu,” ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement