REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan kapten Inggris Alan Shearer menyebut tim asuhan Gareth Southgate terlihat 'bingung' di Euro 2024. The Three Lions sejauh ini meraih empat poin dari dua pertandingan di Grup C menyusul kemenangan 1-0 melawan Serbia dan bermain imbang 1-1 dengan Denmark.
Namun, tim mendapat kritik atas penampilan mereka setelah bertahan terlalu dalam melawan Serbia dan kesulitan untuk memaksakan diri selama pertandingan Denmark. Inggris memiliki satu pertandingan lagi di grup melawan Slovenia pada Selasa. Mantan striker timnas Inggris Shearer menyebut mereka membuat pertandingan “terlalu mudah” bagi lawan mereka.
Berbicara di BBC, Shearer mengatakan, “Bagi saya sebagai pemain, mereka terlihat bingung mengenai kapan dan bagaimana harus pergi dan kapan waktunya di mana mereka ingin menekan lawan."
“Saat ini dalam dua pertandingan pertama dan tentu saja (melawan Denmark) itu terlalu mudah bagi lawan,” kata dia menambahkan.
Pertandingan hari Kamis kemarin memunculkan kekhawatiran lebih lanjut tentang peran Trent Alexander-Arnold di lini tengah dan pemain Liverpool digantikan oleh Conor Gallagher pada menit ke-54.
Berbicara pascapertandingan, Southgate mengakui posisi lini tengah Alexander-Arnold adalah sebuah “eksperimen” dan belum ada “pengganti alami” untuk Kalvin Phillips. Pernyataan itu dikritik oleh Shearer.
“Saya sangat terkejut dengan kata-katanya setelah pertandingan mengenai Kalvin Phillips. Saya tidak setuju dengan hal itu," ujar Shearer.
“Dia membuat (Adam) Wharton tampil di Premier League, (Kobbie) Mainoo telah melakukannya. Dia sudah bereksperimen dengan Trent di lini tengah dan tidak berhasil, itu satu posisi yang harus diubah di pertandingan berikutnya,” kata Shearer menambahkan.
Taktik Inggris melawan Denmark mendapat kecaman menyusul penampilan yang dinilai terlalu datar. Mantan gelandang Spanyol dan Arsenal, Cesc Fabregas mengatakan, kurangnya tekanan di Inggris telah menyebabkan masalah.
“Saya mencoba untuk tetap memahami apa yang ingin mereka lakukan di setiap pertandingan,” kata Fabregas.
“Mereka beradaptasi tergantung pada apa yang dilakukan tim lain, jika mereka membiarkan mereka bermain, mereka akan bermain, jika mereka mendapat tekanan, mereka akan bermain lebih dalam, jika mereka punya waktu untuk memainkan tiga sentuhan, mereka akan memainkan tiga sentuhan. Saya ingin melihat kepercayaan diri yang lebih besar ke depan."
“Saya pikir Harry (Kane) tidak punya kaki lagi untuk menekan terlalu tinggi karena Anda bisa melihat yang lain; Jude Bellingham yang segar, penuh energi, Phil Foden, (Bukayo) Saka melakukannya untuk Arsenal dan (Declan) Rice memberikan tekanan yang sangat tinggi untuk Arsenal.
“Jadi semua kualitas ini harus dilakukan, tapi tentu saja satu orang yang tidak melakukannya dapat mematikan fungsi keseluruhan permainan.”