Ahad 23 Jun 2024 12:18 WIB

Solusi Pj Heru Atasi Polusi Udara: Rekayasa Cuaca

DKI juga mengembangkan sistem untuk memantau sumber-sumber polusi.

Rep: Bayu Aji P / Red: Satria K Yudha
Suasana tugu Monas yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta.
Foto: Antara
Suasana tugu Monas yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan rekayasa cuaca untuk mengatasi polusi udara yang memburuk. Rekayasa cuaca itu akan dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, rekayasa cuaca akan dilakukan BPBD dengan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB). Menurut dia, rekayasa cuaca itu sudah biasa dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta ketika musim kemarau tiba untuk mengatasi polusi udara.

Baca Juga

"Rekayasa cuaca dengan BPBD termasuk dengan BNPB seperti beberapa tahun lalu termasuk yang kira-kira sebulan lalu dilakukan rekayasa nanti kita akan lakukan itu lagi," kata dia, Ahad (23/6/2024).

Sebelumnya, kualitas udara di wilayah DKI Jakarta dilaporkan mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, pada Selasa (18/6/2024), polusi udara Jakarta menjadi yang terburuk di dunia berdasarkan data situs IQAir.