Kamis 27 Jun 2024 00:02 WIB

Timnas Putri Ingin Tiru Langkah STY Panggil Pemain Keturunan

Estella mengaku tak ada perbedaan pola latihan di klubnya dan bersama timnas putri.

Pesepak bola Timnas putri Indonesia Estella Loupatty (tengah) mencoba melewati dua pemain lainnya saat mengikuti pemusatan latihan (TC) di Lapangan Rugby, komplek GBK, Jakarta, Rabu (26/6/2024). Pemusatan latihan tersebut dilakukan dalam rangka persiapan pertandingan uji coba melawan Hong Kong yang rencananya digelar pada 11 Juli dan 14 Juli 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pesepak bola Timnas putri Indonesia Estella Loupatty (tengah) mencoba melewati dua pemain lainnya saat mengikuti pemusatan latihan (TC) di Lapangan Rugby, komplek GBK, Jakarta, Rabu (26/6/2024). Pemusatan latihan tersebut dilakukan dalam rangka persiapan pertandingan uji coba melawan Hong Kong yang rencananya digelar pada 11 Juli dan 14 Juli 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas putri Indonesia Satoru Mochizuki mengatakan dirinya ingin meniru langkah pelatih Shin Tae-yong (STY) di timnas putra yang memperkuat kekuatan timnya dengan mendatangkan pemain-pemain keturunan Indonesia. Timnas putra yang prestasi terus naik saat ini memiliki beberapa pemain keturunan seperti Ivar Jenner, Rafael Struick, Shayne Pattynama hingga Justin Hubner.

Seperti halnya tim asuhan STY, Satoru ingin memperkuat Garuda Pertiwi dengan pemain keturunan, seperti halnya dua pemain yang kini mengikuti trial di timnya Noa Leatomu dan Estella Loupatty. “Seperti timnas pria, kita juga mau rencana naturalisasi jadi kita lihat dulu bagaimana permainannya,” kata Satoru ketika ditemui Antara setelah memimpin latihan di Lapangan Rugby Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Baca Juga

Pelatih asal Jepang itu lalu mengatakan kualitas kedua pemain yang merumput di liga luar negeri tersebut. Ia mengatakan Noa dan Estella mempunyai kecepatan yang bagus meski dua-duanya masih beradaptasi dengan panasnya cuaca di Jakarta.

“Yang pasti mereka tak begitu tahan dengan panas. Tapi dua-duanya bagus kecepatannya,” ucap Satoru.

Dengan panasnya Jakarta, bahkan Estella sampai terlihat beberapa kali membungkuk saat latihan karena energinya cepat terkuras. Ia kemudian tak mampu melanjutkan latihan sampai selesai dan hanya duduk di pinggir lapangan.

“Ya mungkin kepanasan, dari awal datang masih adaptasi, tadi juga suhu badan (masih adaptasi),” jelas Satoru tentang keadaan Estella.

Estella mengakui hal itu. “Ya, saya kesulitan dengan cuaca seperti ini. Tapi saya hanya butuh waktu. Setelah satu minggu saya akan terbiasa,” kata dia.

Estella mengaku sangat antusias sekaligus gugup karena harus berjuang untuk mengamankan posisi di tim. "Program latihan bagus, saya berusaha menyesuaikan dengan suhu karena sangat panas di sini,” kata Estella.

Estella yang memperkuat klub AFC Vrouwen 1 Belanda mengatakan tak ada perbedaan pola latihan di klubnya dan bersama timnas putri. “Menurut saya mirip program latihan di Belanda dengan Indonesia. Saya merasakan mentalitas besar di sini, para pemain ingin memberikan 100 persen kemampuannya,” kata Estella.

Hal yang sama juga dikatakan Noa yang memperkuat KRC Genk Ladies Belgia. Ia mengatakan pola latihan di klubnya dan timnas sangat mirip.

“Menurut saya sangat mirip. Di sini orang-orang sangat disiplin, begitu juga di Belanda. Di sini para pemain berlari sangat cepat dan punya kemampuan kerja sama dengan baik,” kata Noa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement