Selasa 02 Jul 2024 07:53 WIB

Barang di Rumah yang Paparkan Mikroplastik, Bisa Kurangi Sperma Pria

Ada 5 produk teratas yang harus dihindari untuk mengurangi paparan mikroplastik.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Barang-barang di rumah yang bisa memaparkan mikroplastik  (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Barang-barang di rumah yang bisa memaparkan mikroplastik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mikroplastik telah menyebar begitu luas sehingga sulit untuk dilacak. Partikel-partikel kecil ini berasal dari plastik yang lebih besar yang terurai dan dikaitkan dengan serangan jantung, masalah kesuburan dan kanker.

Penelitian terbaru juga menunjukkan mikroplastik dapat menurunkan jumlah sperma. Menurut sebuah penelitian di Kanada pada tahun 2019, manusia mengonsumsi hingga 52 ribu partikel mikroplastik per tahun. Meskipun partikel-partikel ini tersebar luas di lingkungan, ada banyak sumber yang berkontribusi terhadap keberadaan mereka dan alternatif untuk membantu menghindarinya bisa dimulai dari dapur Anda.

Baca Juga

Berikut lima produk teratas yang harus dihindari untuk mengurangi paparan mikroplastik, seperti dilansir Euronews, Selasa (2/7/2024):

1. Talenan plastik dapat memindahkan mikroplastik ke makanan

Talenan saja dapat membuat manusia terpapar hingga 79,4 juta mikroplastik polipropilena - sejenis polimer plastik - setiap tahun menurut sebuah studi oleh American Chemical Society (ACS). Ini berarti bahwa menggunakan talenan plastik berpotensi meningkatkan perpindahan mikroplastik ke makanan. Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan talenan bebas plastik yang terbuat dari serat kertas yang tahan lama.

2. Wadah makanan yang dapat dipanaskan dengan microwave dapat melepaskan mikroplastik saat dipanaskan

Produk plastik yang diberi label aman untuk microwave dapat melepaskan mikroplastik dalam jumlah yang signifikan ke dalam makanan saat dipanaskan. Sebuah studi pada tahun 2023 oleh para peneliti di University of Nebraska-Lincoln menemukan hingga 4 juta mikroplastik per sentimeter persegi dalam makanan bayi yang dikemas dalam plastik yang "aman untuk microwave".

Di bawah mikroskop, partikel-partikel ini ditemukan dapat membunuh hingga 75 persen sel ginjal yang dibiakkan, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan potensi dampaknya terhadap kesehatan manusia.

3. Hindari cetakan es batu dari plastik

Seperti halnya mikroplastik yang ditemukan dalam air kemasan, cetakan es batu plastik juga dapat menyebabkan kontaminasi. Meskipun masih sedikit penelitian tentang hal ini, pembekuan plastik dapat menyebabkan mikroplastik larut ke dalam air, mirip dengan proses yang terjadi pada plastik yang dipanaskan. Sebagai alternatif, Anda bisa beralih ke ice cube dari stainless dan silikon yang dianggap lebih sehat dan berkelanjutan.

2. Hindari penggunaan gelas kertas

Meskipun gelas kertas seharusnya lebih ramah lingkungan, namun secara mengejutkan mereka berkontribusi terhadap polusi plastik. Gelas-gelas ini membutuhkan lapisan sealant, biasanya terdiri dari hingga 10 persen polietilena densitas tinggi (HDPE), untuk mencegah kebocoran cairan.

Mendaur ulang gelas kertas menjadi masalah karena harus memisahkan lapisan HDPE dari kertas, yang mempersulit prosesnya. Namun, bukan itu saja. Menggunakan cangkir kertas untuk minuman panas dapat menyebabkan pelepasan berbagai bahan kimia, seperti yang disorot oleh studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam Journal of Hazardous Materials, termasuk fluorida, klorida, sulfat, dan nitrat.

Memilih tempat minum atau tumbler dari stainless tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga mengurangi paparan mikroplastik.

5. Stop konsumsi kantong teh celup

Yang mengejutkan, banyak kantong teh celup yang dibuat dari plastik polipropilena yang tidak ramah lingkungan, dan bahkan kantong teh celup kertas pun bisa mengandung jejak plastik di bagian penyegelnya. Hal ini sering kali berarti mereka tidak dapat terurai secara hayati dan berkontribusi terhadap kontaminasi mikroplastik.

Pada tahun 2023, penelitian yang diterbitkan oleh Dow University of Health Sciences menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana air panas yang digunakan untuk menyeduh teh dapat melepaskan jutaan mikroplastik dari kantong-kantong ini. Studi mengungkap bahwa satu cangkir teh dapat mengandung hingga 3,1 miliar nanoplastik karena kantong teh.

Kantong teh celup dapat mengandung zat berbahaya lainnya, termasuk senyawa fluor, arsenik, radium salt, aluminium, copper, timbal, merkuri, kadmium, barium, dan nitrat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement