REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta (Perseroda) menyatakan Stasiun Glodok dan Kota telah terhubung ditandai dengan selesainya pembangunan menggunakan mesin bor terowongan (Tunnel Boring Machine/TBM) 1.
"TBM 1 berhasil membangun terowongan sepanjang 244,5 meter di kedalaman 23,75 meter selama sekitar 105 hari," kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo di Jakarta, Kamis.
Ahmad mengatakan mesin bor berdiameter sekitar 6,7 meter tersebut itu membangun terowongan dengan titik mulai dari Stasiun Kota menuju Stasiun Glodok. Stasiun Glodok dan Kota merupakan dua stasiun yang dibangun dalam konstruksi fase 2A Bundaran HI—Kota.
Keduanya dikerjakan dalam paket kontrak CP203 dengan total panjang jalur dari Stasiun Mangga Besar hingga Kota sekitar 1.400 meter.
Stasiun Glodok terdiri dari dua lantai dengan panjang stasiun sekitar 240 meter, lebar 19,8 meter, dan berada di kedalaman hingga 18,45 meter.
Sedangkan, Stasiun Kota terdiri dari tiga lantai, dengan panjang stasiun sekitar 231,2 meter, lebar 17,3 meter, dan berada di kedalaman 23,75 meter.
"Kedua stasiun ini ditargetkan selesai pada 2029 mendatang," ujarnya.
Hingga 25 Juni 2024 lalu, perkembangan konstruksi fase 2A telah mencapai 37,55 persen.
Diharapkan pembangunan stasiun ini bisa menjadi sarana pilihan transportasi publik bagi masyarakat yang berada di DKI Jakarta untuk menghindari kemacetan serta biaya terjangkau.
Selain itu, MRT Jakarta juga mengimbau agar para pengguna jalan dan angkutan umum senantiasa memerhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas konstruksi di sekitar area pembangunan.
MRT Jakarta memberikan edukasi kepada penumpang baru untuk menggunakan transaksi digital guna kemudahan pembayaran dan pelayanan publik yang lebih baik. Salah satunya menggunakan aplikasi MyMRTJ.
MRT Jakarta menyasar sebanyak 33,7 juta pengguna transportasi MRT pada 2024 dengan jumlah rata-rata 92 ribu penumpang per hari.