Sabtu 06 Jul 2024 19:06 WIB

Belanda Vs Turki, Pembuktian Tim Bintang Bulan Sabit tanpa Demiral

Demiran menjalani hukuman skorsing dua laga karena selebrasi salam serigala.

Pemain Turki Merih Demiral merayakan golnya ke gawang Austria pada laga 16 besar Euro 2024, Rabu (3/7/2024). Gesture perayaan gol Demiral dikecam politisi Jerman karena dianggap terkait dengan kelompok ultranasionalis sayap kanan.Grey Wolves
Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Pemain Turki Merih Demiral merayakan golnya ke gawang Austria pada laga 16 besar Euro 2024, Rabu (3/7/2024). Gesture perayaan gol Demiral dikecam politisi Jerman karena dianggap terkait dengan kelompok ultranasionalis sayap kanan.Grey Wolves

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turki mendapatkan pukulan menjelang laga perempat final Euro 2024 melawan Belanda di Olympiastadion, Berlin, Ahad (7/7/2024) pukul 02.00 dini hari WIB. Bek andalan mereka, Merih Demiral, mendapatkan skorsing dua pertandingan, sehari sebelum kick-off.

Demiral didakwa bersalah menggunakan gestur yang terasosiasi dengan kelompok ekstremis sayap kanan Turki Grey Wolves sata merayakan gol ke gawang Austria pada babak 16 besar. Ia mengatupkan jempolnya dengan jari tengah dan manis, membentuk simbol serigala.

Baca Juga

UEFA menghukum Demiral karena bek tengah ini dinilia menyalahi aturan mendasar untuk tidak memanfaatkan arena olahraga sebagai tempat manifesto politik. Masyarakat sepak bola dan para pemimpin Turki, termasuk Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyayangkan keputusan UEFA itu.

Sebab, meskipun gestur ini identik dengan Grey Wolves, sayap pemuda ultra-nasionalis dari Partai Gerakan Nasionalis (MHP) Turki yang dituding kerap berbuat kekerasan dengan motif politik, simbol serigala sudah lama menjadi bagian sejarah dan budaya Turki.

Lepas dari hiruk pikuk politik tersebut, yang paling pusing adalah pelatih Vincenzo Montella. Sebab, ia harus mengatur ulang formasi timnya saat menghadapi Oranje kepercayaan dirinya tengah naik setelah menyikat Rumania 3-0 dalam babak 16 besar.

Turki agak pincang tanpa Demirel. Apalagi Montella juga tanpa Orkun Kokcu dan Ismail Yuksek karena terkena larangan bermain akibat akumulasi kartu.

Sebaliknya, Ronald Koeman tak memiliki hambatan untuk menjalani laga yang bisa mengantarkan Belanda ke semifinal Piala Eropa keenam kalinya, yang terakhir kali mereka capai 20 tahun lalu dalam Euro 2004.

Walaupun laga ini bukan pertandingan klasik, pertemuan dua tim yang berselisih peringkat FIFA sangat jauh ini tetap menjanjikan pertarungan terbuka. Sebab, Montella maupun Koeman adalah dua penganut sepak bola menyerang.

Turki yang berperingkat 42 atau terendah di antara delapan tim yang masuk perempat final Euro 2024, sudah 14 kali bertemu dengan Belanda yang berperingkat 7.

Turki menang empat kali, tapi kalah enam kali, sedangkan sisanya berakhir seri. Kabar baik bagi Turki, semua pertemuan itu tak pernah terjadi dalam Piala Eropa dan Piala Dunia.

Gakpo vs Guller...

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement