Senin 08 Jul 2024 15:00 WIB

Kapitalisasi Pasar Moncer, BSI Masuk Indeks PEFINDO i-Grade

Pada periode sebelumnya, saham BRIS belum masuk dalam indeks.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana gedung Bank Syariah Indonesia.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana gedung Bank Syariah Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masuk dalam indeks PEFINDO i-Grade efektif mulai 1 Juli 2024. Selain masuk dalam PEFINDO i-Grade, saham bank berkode BRIS ini juga masih bertahan di dalam indeks INFOBANK15, PRIMEBANK10, IHSG, dan Sektor. PT Bursa Efek Indonesia pada penghujung Juni 2024 mengumumkan hasil evaluasi terhadap komposisi saham yang masuk dalam indeks di atas dengan waktu efektif 1 Juli 2024-31 Desember 2024.

PEFINDO i-Grade adalah indeks yang mengukur kinerja saham perusahaan tercatat yang memiliki peringkat investment grade dari PEFINDO yang memiliki kapitaslisasi pasar paling besar. Indeks PEFINDO i-Grade digunakan sebagai underlying produk investasi berbasis indeks atau dikenal dengan Exchange Traded Fund (ETF).

Baca Juga

Pada periode sebelumnya, saham BRIS belum masuk dalam indeks PEFINDO i-Grade. Masuknya saham BSI (BRIS) pada indeks tersebut disebabkan market cap BSI yang terus naik sejalan dengan kenaikan harga saham. Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan masuknya BRIS dalam indeks PEFINDO i-Grade membuktikan kemampuan perseroan menjaga kepercayaan investor pasar modal.

"Alhamdulillah kinerja BSI secara fundamental baik, yang terlihat dari aspek likuiditas dan kinerja di pasar modal selama ini diapresiasi positif," ujarnya, Senin (8/7/2024).

PT Pemeringkat Efek Indonesia atau PEFINDO adalah salah satu lembaga yang turut membuat indeks saham di pasar modal dan melakukan pemeringkatan, di antaranya bagi emiten di Indonesia. Kapitalisasi perusahaan tercatat di BEI yang diperingkat memiliki porsi yang cukup besar terhadap kapitalisasi pasar modal Tanah Air. “Kami bersyukur kinerja BSI menjadi salah satu penggerak pasar modal nasional,” kata Cahyo.

Kinerja positif pada bulan Maret dapat dilihat dari pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 1,46 triliun dan tumbuh 17 persen atau termasuk tertinggi di industri perbankan. Secara rasio keuangan juga cukup baik dengan ROE 18,3 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,38 persen, Cost of Fund 2,5 persen dan NPF neto 0,5 serta NPF bruto 2 persen.

Dari sisi likuiditas BSI, dilihat dari rasio pembiayaan terhadap simpanan (financing to deposit ratio/FDR) berada di level 83,05 persen. Hal itu mengacu pada kinerja simpanan dan penyaluran pembiayaan perseroan hingga Maret 2024. Persentase FDR tersebut masih di dalam tingkatan yang ideal menurut Bank Indonesia (BI).

Sementara itu, hingga penutupan perdagangan bursa pada Rabu (3/7/2024), kapitalisasi pasar BRIS mencapai Rp114,17 triliun. Secara year to date (ytd), saham BRIS mengalami kenaikan 43,68 persen. Sepanjang tahun berjalan 2024, saham BRIS diperdagangkan di kisaran level Rp 1.740-Rp 2.850. Sementara pada Juni 2023 market cap BRIS sekitar Rp 70-77 triliun, sehingga secara YOY terdapat kenaikan sekitar 48-50 persen.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), rasio free float BRIS mencapai 9,92 persen. Dengan jumlah saham untuk indeks sebanyak 4,53 miliar lembar. Jumlah tersebut setara 0,89 persen terhadap bobot pada indeks.

Cahyo melanjutkan, data-data tersebut dan tercatatnya BRIS dalam indeks PEFINDO i-Grade, dapat memberikan gambaran kepada investor mengenai BRIS yang memang memiliki investment grade yang baik.

“Ini menjadi acuan bagi investor di pasar modal Indonesia, bahwa peringkat investment grade-nya BRIS baik, sehingga sahamnya layak dikoleksi. Ini pun menjadi pendorong bagi kami untuk menjaga kinerja yang berkelanjutan karena pemeringkatan ini ada kurun waktunya. Kami ingin BRIS tetap dalam pemeringkatan yang positif secara jangka panjang dan konsisten menjadi saham yang layak investasi,” ujarnya.

Seperti diketahui, investment grade adalah peringkat yang diberikan PEFINDO kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki rating idAAA sampai dengan idBBB. Rating BRIS adalah idAAA. Faktor-faktor yang menjadi dasar dalam pemeringkatan emiten yang masuk indeks PEFINDO i-Grade antara lain peringkat investment grade dari PEFINDO, aspek legal, kapitalisasi pasar, dan likuiditas.

Indeks PEFINDO i-Grade dihitung oleh BEI menggunakan metode rata-rata tertimbang atas kapitalisasi pasar (market capitalization weighted average). BEI bersama PEFINDO melakukan review atas emiten yang masuk ke dalam indeks PEFINDO i-Grade setiap 6 bulan sekali. Pengumuman masuknya BRIS dalam indeks tersebut disampaikan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A, dan Kepala Divisi Riset BEI, Verdi Ikhsan dalam keterbukaan informasinya belum lama ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement