REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah video menampilkan utusan seorang nahdliyin yang bertemu Presiden Israel berpidato dalam sebuah kesempatan. Pemuda tersebut menggunakan kacamata hitam, bernama Zainul Maarif.
Dia berpidato di ruang terbuka di samping seorang tua berpakaian jubah Arab putih dan mengenakan penutup kepala merah. Kemudian tampak seorang wanita tanpa jilbab merekam dengan ponsel sambil berjalan di depan Zainul.
Berikut ini potongan pidato Zainul
Yang kami hormati, direktur AIPAC Program
Izinkan saya untuk memperkenalkan diri, saya Zainul Maarif, saya Muslim, saya dosen universitas milik Nahdlatul Ulama.
Nahdlatul Ulama adalah organisasi Muslim terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, yang menyuarakan islam moderat. Salah seorang tokoh yang memimpin organisasi tersebut adalah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dia adalah presiden RI keempat yang punya hubungan dekat dengan Simon Peres dan Yahudi.
Saya adalah Muslim yang menjadi peserta program ini. Kami adalah generasi ketiga Nahdlatul Ulama dan kami akan melanjutkan legasi Gus Dur, memperkuat dialog antaragama yang ada selama ini.
Sebelumnya, Republika memberitakan, Di tengah genosida oleh Zionis Israel terhadap warga Gaza Palestina, sejumlah intelektual muda Nahdliyin diam-diam berkunjung ke negara pendudukan Israel.
Dalam foto yang diterima Republika.co.id, para intelektual muda tersebut bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Tidak diketahui persis kapan kunjungan para intelektual muda Nahdliyin tersebut. Informasi yang diperoleh Republika.co.id, mereka berada di Israel selama pekan lalu.
Lihat halaman berikutnya >>>