Ahad 21 Jul 2024 18:54 WIB

Siapakah Orang Ultra-Ortodoks Yahudi yang Menolak Wajib Militer Israel?

Kaum Yahudi ultra-Ortodoks Israel biasanya disebut sebagai Haredim.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Anak-anak sekolah Yahudi (ilustrasi)
Foto: Independent
Anak-anak sekolah Yahudi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Pekan ini, pemerintah Israel mengumumkan bahwa mulai hari Ahad (21/7/2024), mereka akan mulai merekrut pria Yahudi ultra-Ortodoks untuk pertama kalinya dalam 76 tahun sejarah negara tersebut.

Pernyataan itu muncul lebih dari sebulan setelah Mahkamah Agung Israel memutuskan dengan suara bulat bahwa militer akan mulai memasukkan orang-orang ultra-Ortodoks ke dalam tentara, mengubah pengaturan politik lama yang mengecualikan mereka dari wajib militer.

Baca Juga

Keputusan tersebut mengancam akan menimbulkan permusuhan dari sebagian besar masyarakat, yang berpendapat bahwa wajib militer mengancam cara hidup mereka.

Selain itu, perekrutan paksa orang-orang ultra-Ortodoks dapat mengganggu stabilitas pemerintahan koalisi sayap kanan Israel, yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.