Selasa 23 Jul 2024 07:54 WIB

Corak Warna Gunung Gede Disebut Alquran? Berikut Penjelasannya

Gunung Gede dipenuhi oleh rimbunnya pepohonan.

Gunung Gede Pangrango
Foto: TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO
Gunung Gede Pangrango

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Kepulauan Indonesia termasuk di antara negara yang memiliki gunung-gunung terbanyak di dunia. Bahkan gunung-gunung di Indonesia memiliki keindahan yang mengagumkan lengkap dengan beragam ekosistem hayatinya. Semua itu adalah anugerah Allah ta'ala yang wajib disyukuri. 

Dan bagi orang-orang yang mau berpikir ia akan mendapati banyak tanda-tanda kebesaran Allah SWT pada gunung-gunung yang menjulang tinggi itu. Cobalah perhatikan saja warna gunung-gunung yang begitu indah. Bahkan antara satu gunung dan gunung yang lainnya memiliki karakteristik warnanya masing-masing. 

Baca Juga

Contohnya, Gunung Gede yang secara administratif ada di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat. Karena gunungnya dipenuhi oleh rimbunnya pepohonan, maka warnanya cenderung bercorak hijau. Namun, jika dilihat dari jauh, dari ujung utara Jakarta misalnya, maka terlihat berwarna biru.

Begitu juga gunung-gunung lainnya di muka bumi ini. Gunung Everest di Nepal misalnya, bercorak warna putih karena ditutipi oleh es dan salju. Atau, pegunungan di Jazirah Arab yang bercorak warna coklat karena tak ada pepohonan dan dipenuhi oleh bebatuan gurun.

Alquran Al Karim yang diturunkan Allah ta'ala kepada nabi Muhammad SAW di negeri Arab yang justru kebanyakan wilayahnya adalah padang pasir justru telah mengungkapkan tentang keindahan gunung-gunung yang memiliki keragaman warnanya. Ini menunjukan mukjizat Alquran. Allah ta'ala berfirman : 

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ ثَمَرَاتٍ مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهَا ۚ وَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ بِيضٌ وَحُمْرٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ

Artinya: Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. (Alquran surat Fathur ayat 27). 

Bagaimana bisa gunung-gunung itu memiliki ragam warna? Dr. Nadiah Thayyarah dalam Mausu’ah al I’Jaz al Qur’ani yang diterjemahkan menjadi Buku Pintar Sains Dalam Alquran: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah menjelaskan  penelitian-penelitian ilmiah telah menunjukan bahwa air hujan mempengaruhi terbentuknya gunung dengan warna yang berbeda-beda. 

“Warna gunung sebenarnya dipengaruhi oleh unsur logam yang dikandung bebatuannya, sementara warna unsur logam ditentukan oleh kadar oksidasinya yang salah satunya terjadi berkat bantuan air. Pada titik inilah air mempunyai peran dalam membentuk ragam warna bebatuan gunung, seperti hitam pekat, putih, dan merah,” (Lihat Mausu’ah al I’Jaz al Qur’ani karya Dr. Nadiah Thayyarah terbitan Dar al Yamama, Abu Dhabi yang diterjemahkan menjadi Buku Pintar Sains Dalam Alquran: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah oleh penerjemah M Zainal Arifin, Nurakib, Imam Firdaus, Nur Hizbullah, penerbit Zaman pada 2013 halaman 496). 

Menurut Dr. Nadiah Thayyarah kondisi ini seperti halnya buah-buahan yang mempunyai aneka ragam warna, bebatuan pun demikian. Air hujan membuat bebatuan mengalami reaksi kimiawi sehingga warnanya menjadi beragam. Ia bisa berwarna putih, merah, hitam, sesuai dengan unsur logam yang dikandungnya. Warna hitam dan merah dimiliki oleh bebatuan yang mengandung banyak unsur besi dan nikel, sementara warna putih dimiliki oleh bebatuan yang mengandung banyak unsur aluminium dan magnesium. 

Ini semua menunjuk pada susunan kimiawi dan logam semua gunung yang mengandung batuan beku asam atau batuan beku intermediate. Gunung jenis ini pada dasarnya terbentuk dari batuan granit dan semi-granit, dan didominasi oleh dia warna, yaitu putih dan merah dengan tingkat kecerahan yang berbeda-beda. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement