Kamis 25 Jul 2024 19:20 WIB

Rayakan Kehebatan Atlet Perempuan, Alibaba Group Tayangkan Film Pendek Inspiratif

Film ini menayangkan momen prestasi atlet perempuan dari Olimpiade masa lalu.

Foto Suzanne Lenglen, pemain tenis legendaris Prancis dan juara Olimpiade sebelum dan setelah restorasi.
Foto: Dok. IOC
Foto Suzanne Lenglen, pemain tenis legendaris Prancis dan juara Olimpiade sebelum dan setelah restorasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Alibaba Group, perusahaan e-commerce dan teknologi serta mitra global Komite Olimpiade Internasional (IOC), menayangkan perdana film pendek berjudul To the Greatness of HER. Video berdurasi 8 menit ini didedikasikan untuk mengapresiasi atlet perempuan.

Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan berbasis Cloud dari Alibaba, foto-foto bersejarah terkait prestasi atlet perempuan dari Olimpiade masa lalu diwarnai dan direstorasi. Foto-foto itu ditampilkan dalam film pendek, serta dipamerkan di Alibaba Evening pada 24 Juli di Paris menjelang Olimpiade Paris 2024 (Paris 2024).

Baca Juga

 

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, mengatakan To the Greatness of HER menunjukkan pencapaian besar para perempuan dalam olahraga sepanjang sejarah. Dia mengapresiasi setinggi-tingginya Alibaba yang menggunakan teknologi berbasis AI untuk membuat prestasi para perempuan di bidang olahraga ini bersinar melalui spektrum warna yang penuh.

"Yang lebih penting lagi, film ini memberikan kita kesempatan untuk merefleksikan salah satu prioritas terpenting komunitas Olimpiade – memberdayakan perempuan dalam dan melalui olahraga," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id pada Kamis (25/7/2024).

 

Bach mengatakan kesetaraan gender adalah upaya bersama, seperti layaknya olahraga tim. "Kita semua memiliki peranan penting dan kita semua harus memimpin dengan memberi contoh. Melalui film ini, Alibaba sudah memimpin dengan memberi contoh dan menggunakan keahlian teknologinya untuk menyoroti topik penting ini,” ujar Bach

 

Komitmen IOC terhadap kesetaraan gender telah secara signifikan meningkatkan partisipasi atlet perempuan; dari 2,2 persen pada Paris 1900, saat perempuan pertama kali berkompetisi di Olimpiade modern, menjadi 4,4 persen pada Paris 1924, tepat satu abad lalu ketika Paris terakhir kali menjadi tuan rumah Olimpiade. Selanjutnya mencapai 50 persen di Olimpiade Paris 2024 saat ini, di mana IOC telah mendistribusikan kuota secara merata antara atlet perempuan dan laki-laki untuk pertama kalinya.

 

Untuk memperingati momentum penting ini, Alibaba menciptakan film pendek berjudul To the Greatness of HER yang menampilkan tiga atlet perempuan terkemuka – Zhang Shan dari Cina, Kathrine Switzer dari Amerika Serikat, dan Suzanne Lenglen dari Prancis.

  

Zhang Shan, juara Olimpiade mencetak sejarah di Olimpiade Barcelona 1992 dengan memenangkan medali emas dalam pertandingan skeet shooting ganda campuran. “Ketika saya berkompetisi di Olimpiade 1992 untuk gelar skeet campuran, saya melakukannya bukan untuk membuktikan apa pun. Saya hanya mencintai olahraga tersebut. Dengan mengenang kembali momen tersebut, saya harap kita dapat mendorong lebih banyak orang untuk menekuni olahraga yang mereka sukai," kata Zhang saat Alibaba Evening.

 

Kathrine Switzer, pelari maraton, penulis, dan advokator untuk perempuan dalam olahraga, mencatat sejarah pada 1967 sebagai perempuan pertama yang secara resmi berlari di Boston Marathon. Meskipun ada petugas yang berupaya mengeluarkannya, dia berhasil menyelesaikan lombanya yang memicu gerakan kesetaraan gender dalam olahraga dan mendorong diikutsertakannya maraton perempuan di Olimpiade.

Dia mengatakan perempuan dalam olahraga telah berkembang pesat sejak saya pertama kali berlari di Boston Marathon pada 1967. "Saya sangat senang melihat begitu banyak perempuan berprestasi dan berkompetisi di Olimpiade. Melihat foto-foto bersejarah yang diperbarui oleh teknologi ini memungkinkan kita untuk merefleksikan sejauh mana kemajuan yang telah kita capai dan melanjutkan kemajuan dalam memberikan peluang olahraga kepada lebih banyak perempuan di seluruh dunia,” kata Kathrine pada acara tersebut.

 

Tayang perdana di Alibaba Evening, film pendek ini menggunakan teknologi AI berbasis cloud untuk memulihkan foto-foto lama dari arsip sejarah melalui langkah-langkah penting dari pemrosesan kejernihan untuk meningkatkan resolusi gambar dan mewarnai gaambar hitam putih dengan warna-warna cerah menggunakan model AI yang canggih. “Alibaba bangga dapat bekerja sama dengan IOC untuk mendukung inklusivitas dan kesetaraan yang juga merupakan nilai-nilai penting yang dipegang teguh oleh Alibaba,” kata President of Alibaba Group, Strategic Development, Chris Tung.

Dia mengatakan, dengan menggunakan AI berbasis cloud untuk memperdalam pemahaman tentang masa lalu dan memperlihatkan prestasi atlet perempuan, kegiatan ini adalah contoh yang sangat baik untuk menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mempromosikan nilai-nilai yang penting. Alibaba Group berkomitmen untuk menumbuhkan budaya yang menghargai keragaman, kesetaraan, dan inklusifitas bagi para karyawan untuk tumbuh, menciptakan hasil baik, dan mendapatkan dukungan, serta perhatian.

Di Alibaba, perempuan mencakup 47,2 persen dari total karyawan. Inovasi dan kepemimpinan perempuan memainkan peran yang semakin penting dalam pengembangan perusahaan, dengan 41,4 persen manajemen dan 30 persen dewan direksi Alibaba Group adalah perempuan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement