Jumat 26 Jul 2024 05:05 WIB

Bukan Kaesang, Ini Nama Baru Bacawagub Jateng dengan Elektabilitas Tertinggi

Nama pengusaha Witjaksono melejit berdasarkan survei LKPO.

Red: Teguh Firmansyah
Pilkada serentak 2024 (ilustrasi)
Foto: DPR RI
Pilkada serentak 2024 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah semakin seru. Persaingan diperkirakan bakalan berlangsung sengit karena tidak ada gubernur pejawat dalam kontestasi pada Pilgub kali ini.

Hasil survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) terkait elektabilitas sejumlah nama bakal calon wakil gubernur Jawa Tengah, menunjukkan nama Witjaksono pengusaha di bidang perikanan di Pati mendapatkan elektabilitas tertinggi dibandingkan nama-nama yang sudah dikenal publik.

Baca Juga

BACA JUGA: Daftar Lembaga Mitra Leimena Terkait AJC Pro Israel, dari Muhammadiyah Hingga Istiqlal

"Menjelang Pilgub Jateng 2024, nama baru Witjaksono muncul sebagai calon kuat Wakil Gubernur (Cawagub) Jateng. Hal ini bisa dilihat dari hasil paparan survei yang kami lakukan," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) Togu Lubis dalam rilis yang diterima Antara di Pati, Kamis.

Ia mengungkapkan Witjaksono merupakan pengusaha muda NU yang berhasil membuat perusahaannya 'Go Public' hingga namanya dikenal, termasuk oleh Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA: Survei: Elektabilitas Sudaryono Tempel Ketat Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng

Dari hasil survei dengan uji simulasi lima nama bakal cawagub yang disodorkan pada responden untuk dipilih. Hasilnya, Witjaksono mendapat angka 33,1 persen, lalu Kaesang Pangarep sebesar 29,4 persen, Sri Mulyani sebesar 10,6 persen, Yusuf Chudlori sebesar 7,1 persen, Dico Ganinduto sebesar 5,2 persen, dan tidak memilih sebesar 14,6 persen.

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

(QS. Al-Baqarah ayat 217)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement