Selasa 30 Jul 2024 07:56 WIB

Pertumbuhan Ekonomi DIY Masih Didorong Permintaan Domestik dan Kunjungan Wisatawan  

Perekonomian DIY diperkirakan tetap kuat dengan berada pada kisaran 4,8 persen.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Gita Amanda
Wisatawan menghabiskan waktu senja di jalur pedesterian Malioboro, Yogyakarta, Perekonomian DIY salah satunya ditopang sektor pariwisata. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Wisatawan menghabiskan waktu senja di jalur pedesterian Malioboro, Yogyakarta, Perekonomian DIY salah satunya ditopang sektor pariwisata. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, pertumbuhan ekonomi DIY didorong oleh masih kuatnya permintaan domestik dan kunjungan wisatawan. Bahkan, di 2024 ini perekonomian DIY diperkirakan tetap kuat dengan berada pada kisaran 4,8 persen hingga 5,6 persen (yoy).

Hal ini disampaikan Sultan dalam Rapat Internal yang digelar di Bank Indonesia (BI) DIY, Senin (29/7/2024). Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, Sultan pun menekankan agar tidak hanya melihat perkembangan makro ekonomi. Namun, juga harus melihat dari sisi mikro ekonominya. 

Baca Juga

Hal ini, katanya, sebagai upaya bersama dalam membangun perekonomian di DIY yang lebih baik. “Di dalam perkembangan ekonomi yang ada di DIY, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Karena selama ini Bank Indonesia serius untuk bekerja sama dalam upaya kita membangun perekonomian di DIY,” kata Sultan dalam keterangan resminya. 

Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Ibrahim mengatakan, perekonomian DIY triwulan I 2024 tumbuh 5,02 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan capain pada triwulan IV 2023 yang tercatat 4,86 persen (yoy), dan menjadi pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa.