Rabu 31 Jul 2024 07:43 WIB

Jauhi Kebiasaan Menunda-nunda

Tiga alasan mengapa menunda-nunda pekerjaan itu akan berdampak buruk.

Red: Hasanul Rizqa
Waktu (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Waktu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersegera dan tidak menunda adalah cerminan pribadi seorang Muslim. Tepatnya, cerminan dari orang yang sadar akan hakikat waktu.

Waktu cepat sekali berlalu. Sekali lewat, ia tidak akan pernah kembali dan tidak akan pernah tergantikan. Karena itu, waktu menjadi harta termahal yang dimiliki manusia. Menggunakannya dengan cara yang tepat adalah sebuah kewajiban.

Baca Juga

Ada tiga alasan mengapa Allah dan Rasul-Nya mewajibkan manusia untuk tidak menunda sebuah pekerjaan. Pertama, tidak ada jaminan kita bisa hidup hingga esok hari. "Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati" (QS Luqman: 34).

Siapakah yang dapat menjamin kita bisa hidup hingga besok, lusa, bulan depan, atau tahun depan; padahal kematian begitu dekat dengan tiap manusia. Seorang penyair berkata, "Selesaikan pekerjaanmu hari ini, jangan menunggu besok. Siapa yang akan menanggung perkaramu di esok hari?"