Kamis 01 Aug 2024 19:37 WIB

Saling Dorong Warnai Unjuk Rasa Kasus TPPU Panji Gumilang

Massa menuntut Kejari Indramayu segera memproses Panji Gumilang dalam kasus TPPU.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Mas Alamil Huda
Saling dorong sempat mewarnai aksi unjuk rasa kasus TPPU Panji Gumilang, yang dilakukan massa dari FIM, di depan Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu, Kamis (1/8/2024).
Foto: Dok Republika
Saling dorong sempat mewarnai aksi unjuk rasa kasus TPPU Panji Gumilang, yang dilakukan massa dari FIM, di depan Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu, Kamis (1/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Puluhan orang yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat (FIM), menggelar aksi unjuk rasa di depan Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu, Kamis (1/8/2024). Dalam aksi tersebut, massa menuntut Kejari Indramayu agar segera memproses Pimpinan Ma’had Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang, dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Saling dorong antara massa dan petugas kepolisian pun sempat mewarnai aksi tersebut. Hal itu dikarenakan massa memaksa masuk ke dalam kantor Kejari Indramayu yang dijaga ketat petugas. Beruntung, situasi segera terkendali dan massa melanjutkan orasinya dari luar gerbang. ‘’Runtutan kami adalah tangkap kembali Panji Gumilang, segera proses Panji Gumilang dalam kasus TPPU,” ungkap koordinator aksi, Carkaya, di Indramayu, Kamis (1/8/2024).

Baca Juga

Carkaya menilai, Kejari Indramayu kurang progresif dalam mengusut kasus dugaan TPPU yang dilakukan oleh Panji Gumilang. ‘’Kejaksaan dalam hal ini kurang progresif, artinya maju dikembalikan lagi, dikembalikan lagi, mau sampai kapan, kasus orang kecil cuma setengah tahun, ini malah bertahun-tahun,” katanya.

Carkaya pun meminta agar pemerintah segera mengambil alih Ponpes Al Zaytun. ‘’Segera kuasai sekolahnya (Ponpes Al Zaytun) oleh negara, karena ini sudah terbukti orangnya bersalah dalam hal tindak pidana penistaan agama,’’ katanya.

FIM pun mengancam akan melakukan aksi lebih besar jika tuntutan mereka diabaikan oleh Kejari Indramayu. ‘’Kalau tuntutan kita tidak didengar, kita akan melakukan aksi lebih besar lagi,’’ ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement