REPUBLIKA.CO.ID, DOHA — Jenazah Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh tiba di ibu kota Qatar, Doha pada Kamis (1/8/2024). Jenazah Haniyeh dibawa dari Teheran, Iran, ke Doha untuk dimakamkan pada Jumat (2/8/2024) menurut media Qatar.
Dikutip dari laman Anadolu Ajansi, Jumat (2/8/2024), upacara pemakaman umum terlebih dahulu diadakan pada Kamis (1/8/2024) pagi di Teheran dengan dihadiri banyak pelayat dan pejabat yang hadir, termasuk Presiden Iran Masoud Pezeshkian, kata laporan media.
Kelompok perlawanan Palestina dan Iran mengumumkan wafatnya Haniyeh dalam serangan udara Israel pada Rabu (31/7/2024) pagi yang menargetkan kediamannya di Teheran, sehari setelah ia menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Meskipun Israel tetap bungkam tentang pembunuhan itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengisyaratkan keterlibatan Tel Aviv dalam pembunuhannya.
Israel yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Setidaknya 39.445 warga Palestina telah wafat sejak saat itu, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 91.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Hampir 10 bulan setelah perang Israel, sebagian besar Gaza telah hancur di tengah blokade yang melumpuhkan yang telah merampas makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel telah dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.