Sabtu 03 Aug 2024 17:34 WIB

Pansus Haji, Kualitas Penyelenggaraan, dan Mencuatnya Aroma Politis?

Pansus Haji 2024 dinilai sarat dengan kepentingan politis

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Jamaah calon haji Indonesia kategori lansia dan disabilitas menjalani safari wukuf pada Sabtu (15/6/2024) siang waktu setempat.
Foto:

Sebelum tiba di Makkah, Keselin dan jamaah lainnya juga telah melaksanakan ibadah di Madinah selama sembilan hari. Saat berada di Madinah, jamaah haji laimnya, Zahro Ahmad juga merasakan layanan memuaskan yang diberikan pemerintah Indonesia.

"Alhamdulillah dari pertama datang di Madinah, di airport Madinah itu sambutannya luar biasa. Terus kita langsung dari airport langsung masuk ke bus," ucap Zahro.

Selain itu, ia juga mengapresiasi penginapan hotel yang disiapkan di Madinah. Karena, menurut dia, jarak hotel jamaah dengan Masjid Nabawi sangat dekat.

"Untuk penghinapan di Madinah, Alhamdulillah penghinapannya Masya Allah bagus. Terus untuk makanannya Alhamdulillah bagus. Terus buahnya juga dapet. Untuk jaraknya Alhamdulillah jaraknya dekat," kata Zahro.

"Ini reguler tapi terasa plus. Mudah mudahan bisa ditingkatkan. Jadi hampir semua jamaah itu merasa nyaman," ucap dia.

Salah satu pemimmpin rombongan jamaah asal Tegal, Habib Ali Zaenal Abidin juga mengapresiasi layanan haji tahun ini. Selama bertahun-tahun melayani duyufurrahman (para tamu Allah), ia juga merasakan betul perbaikan yang dilakukan Kemenag dalam beberapa tahun belakangan ini.

"Memang semua jamaah merasakan untuk pelayanan haji tahun ini itu banyak perbaikan," kata Habib Ali yang juga merupakan Ketua DPC PKB Kota Tegal.

Terkait layanan pada puncak haji, jamaah haji Indonesia juga merasa puas. Salah satu jamaah asal Jakarta, Bambang mengatakan, meskipun dirinya harus berdempet-dempetan di dalam tenda, semuanya bisa dimaklumi.

"Tidak masalah berdempet-dempetan, karena itu memang setiap tahun. Enjoy-enjoy aja. Gak ada yang sampai ribut-ribut," ujar Bambang usai melaksanakan mabit di Mina pada Kamis (19/6/2024) lalu.

Hal senada juga disampaikan jamaah haji asal Maluku Kloter 27, Muhammad Ilyas. Dia juga mengaku sangat puas dengan layanan konsumsi selama melaksanakan ibadah pada Puncak Haji di Armuzna.

"Alhamdulillah sangat puas. Pelayanannya semuanya bagus dan makanannya enak semua," ujar Ilyas.

Saat bermalam di Mina, Ilyas juga tidak mempermasalahkan tenda-tenda yang disiapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan masyariq. Meskipun tempat tidurnya sempit, ia tetap ikhlas menjalankan ibadahnya.

"Kalau menurut saya itu tantangan buat saya, itulah haji. Yang penting luruskan niat. Kalau masalah tempat tidurnya, itulah haji sebenarnya," kata Ilyas.

Indikator kesuksesan

Saat menutup operasional penyelenggaraan Ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (25/7/2024) lalu, Gus Yaqut bersyukur seluruh penyelenggaraan ibadah haji tahun ini bisa berjalan dengan baik dan sukses.

Dia pun mengungkapkan sejumlah indikator kesuksesan haji 2024 yang diformulasikam dengan skema 4, 3, 5. Angka empat menunjukkan yang serba perdana di Haji 2024, angka tiga adalah pengembangan ekosistem potensi ekonomi jaji, dan angka lima merupakan Inovasi Haji 2024

#Empat hal yang serba perdana pada Haji 2024 yakni:

1. Pertama layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi. Selain Bandara Soetta, juga di Adi Soemarmo Solo dan Djuanda Surabaya. Mulai tahun ini, 127.073 jamaah haji Indonesia (lebih 50 persen) sudah merasakan kenyamanan layanan fast track.

2. Pertama dalam kuota normal (dan ada kuota tambahan), layanan katering diberikan secara penuh selama jamaah berada di Makkah. Total 17.492.983 boks didistribuskan dan dinikmati oleh jamaah selama pra Armuzna dan pasca Armuzna. Ini belum termasuk lebih dari lima juta boks katering yang disiapkan di Madinah dan juga belum termasuk juga layanan konsumsi jamaah selama puncak haji di Armuzna

Baca juga: NU Tegal Respons Buku Sejarah Sebut Kakek Habib Luthfi Pekalongan Pendiri NU

3. Pertama dalam sejarah, Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20 ribu jamaah. Ini bagian dari upaya lobi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman

4. Pertama kebijakan Murur diterapkan secara terencana dan sistematis. Murur adalah skema pergerakan jamaah dari Arafah (usai Wukuf) menuju Muzdalifah (melintas tanpa turun), lalu menuju ke Mina. Ini sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang

"Ada sekitar 51.899 jamaah yang terdaftar menjalani skema ini, meski dalam realisasinya lebih dari itu. Pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS), seluruh jamaah haji di Muzdalifah sudah diberangkatkan ke Mina. Padahal, pada 2023 dengan jumlah jamaah lebih sedikit, proses mobilisasi jamaah berlangsung hingga pukul 13.30 WAS," jelas Gus Men.

Dalam realisasinya....

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement