Rabu 07 Aug 2024 21:35 WIB

Politisi Inggris Serukan Orang yang Ucapkan ‘Allahu Akbar’ Ditangkap

Pernyataan itu dikeluarkan di tengah maraknya kerusuhan anti-Islam di Inggris.

Red: Fitriyan Zamzami
Robert Jenrick tiba di 10 Downing Street untuk menghadiri rapat kabinet di London, Selasa, 1 November 2022.
Foto: AP/Kirsty Wigglesworth
Robert Jenrick tiba di 10 Downing Street untuk menghadiri rapat kabinet di London, Selasa, 1 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Robert Jenrick, calon pemimpin Partai Konservatif Inggris menyatakan bahwa orang-orang yang meneriakkan “Allahu Akbar” di jalan-jalan di London “harus segera ditangkap”. Pernyataan ini ia lontarkan di tengah merebaknya kerusuhan antiimigran dan anti-Islam di negara tersebut.

Hal itu ia sampaikan ketika menjawab pertanyaan soal tudingan bahwa kepolisian Inggris menerapkan pilih kasih dalam penangkapan belakangan. Kepolisian dituding lekas menangkap perusuh sayap kanan dan lama memproses unsur-unsur sayap kiri dan pendemo pro-Palestina.

Baca Juga

“Saya sangat kritis terhadap polisi di masa lalu, terutama mengenai sikap beberapa pasukan polisi terhadap protes (pro-Palestina) yang kami saksikan sejak 7 Oktober. Saya pikir sangatlah salah jika seseorang berteriak 'Allahu Akbar' di jalan-jalan London dan tidak segera ditangkap. Atau memproyeksikan nyanyian genosida ke Big Ben dan orang tersebut tidak akan segera ditangkap. Sikap itu salah dan saya akan selalu mengkritisi polisi,” ujarnya kepada Sky News, Rabu (7/8/2024).

Merujuk the Independen, pada Februari, pengunjuk rasa pro-Palestina menyorotkan frasa “Dari Sungai ke Lautan” ke Parlemen selama demonstrasi. Hal ini memicu kemarahan dari beberapa pendukung pro-Israel yang berpendapat bahwa frasa yang disengketakan tersebut menyerukan pemberantasan negara Israel.