REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang biasa dipanggil Gus Yaqut meminta kepada seluruh jajaran Kementerian Agama, khususnya Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) untuk membahas enam hal dalam utuk meningkatkan kualitas haji. Hal ini disampaikan Gus Yaqut saat membuka Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Haji di Jakarta, Rabu (7/8/2024) malam.
Pertama, peserta Rakernas diminta untuk membahas upaya peningkatan sukses Armuzna dengan skema Murur. Untuk haji tahun 2025, menurut Gus Yaqut, skema Murur harus dipersiapkan sejak awal penyelenggaraan.
"Terutama data jamaah yang akan mengikuti skema Murur sudah diketahui sebelum keberangkatan ke tanah suci," ujar Gus Yaqut.
Kedua, Gus Yaqut juga meminta agar peserta Rakernas Evaluasi Haji membahas kepadatan Mina. "Ini bukan isu baru. Maka, kita yang harus punya cara baru mengatasinya. Misalnya, kita perlu memperbaiki cara manasik dan komunikasi publik terkait kepadatan Mina ini," ucap dia.
"Jamaah maupun masyarakat perlu pemahaman yang memadai terkait kondisi faktual kepadatan Mina. Bila perlu calon jamaah haji diajak simulasi camping saat manasik," kata Gus Yaqut.
Pemahaman tentang Mina ini, menurut dia, penting disosialisasikan karena peningkatan fasilitas di Mina direncanakan baru akan siap dalam dua tahun ke depan. Artinya, pada 2025 kondisi Mina kemungkinan masih sama dengan 2024.
Gus Yaqut menjelaskan, Indonesia tahun ini mendapat kuota sebesar 221 ribu jamaah. Selain itu, ada tambahan sebesar 20 ribu kuota sehingga totalnya menjadi 241 ribu jamaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 jamaah haji reguler dan 27.680 jamaah haji khusus.
Sementara, area jamaah haji reguler di Mina hanya seluas 172.000 m2. Sehingga, jika dibandingkan dengan jumlah jamaah reguler saat ini, rasionya setiap orang hanya dapat area seluas 80 cm2.
Halaman selanjutnya ➡️