Selasa 13 Aug 2024 05:41 WIB

Gedung Putih: Iran Siapkan Serangan Besar-besaran ke Israel Pekan Ini

Iran telah menyiapkan rudal dan dronenya.

Penasihat Gedung Putih John Kirby.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Penasihat Gedung Putih John Kirby.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gedung Putih pada Senin (12/8/2024), mengatakan, intelijen Amerika Serikat memprediksi Iran kemungkinan besar akan menyerang Israel pada pekan ini. Perkiraan tersebut berdasarkan penilaian intelijen Israel terbaru, dilansir dari Axios yang dikutip Republika di Jakarta.

Laporan intelijen terbaru menunjukkan, serangan bisa terjadi sebelum upaya perundingan gencatan senjata dalam upaya pembebasan sandera yang direncanakan pada Kamis. Serangan besar Iran dinilai akan membahayakan perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas.

Baca Juga

BACA JUGA: Tak Ada yang Bisa Jelaskan soal Ruh Selain Islam, Alexander Jadi Mualaf

"Israel berpendapat ada kemungkinan yang semakin besar bahwa Iran dan proksinya akan melakukan serangan dalam beberapa hari mendatang. Kami mempunyai kekhawatiran yang sama dan oleh karena itu kami berkoordinasi dengan Israel dan mitra lainnya di kawasan ini," juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan dalam sebuah konferensi pers dengan wartawan, seraya menambahkan bahwa AS memperkirakan serangan bisa terjadi pekan ini.

Kirby mengatakan, Presiden Biden berbicara melalui telepon pada Senin dengan rekan-rekannya dari Inggris, Jerman, Perancis dan Italia untuk membahas situasi di Timur Tengah. Dia mengatakan, mereka membahas cara-cara untuk melindungi Israel, memajukan kesepakatan untuk pembebasan sandera dan gencatan senjata di Gaza serta mencegah serangan Iran.

Para pejabat Israel dan Amerika Serikat mengatakan kepada Axios, Iran telah melakukan beberapa langkah signifikan untuk menyiapkan unit rudal dan drone-nya. Persiapan ini dinilai serupa dengan perencanaan sebelum serangan terhadap Israel pada April lalu.

photo
Display rudal Iran yang bertuliskan Kematian  untuk Israel dalam bahasa Parsi di Teheran, Iran. - (AP Photo/Vahid Salemi)

Meski demikian, mereka menekankan Israel dan AS tidak mengetahui waktu pasti serangan tersebut.“Iran secara terbuka memberi sinyal (di lapangan) tekad mereka untuk melakukan serangan signifikan selain pernyataan publik mereka bahwa serangan itu akan melebihi apa yang mereka lakukan pada bulan April. Pernyataan publik Iran tidak mencerminkan kemunduran apa pun,” seorang senior Israel kata pejabat itu kepada Axios.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan pejabat senior politik dan militer Iran lainnya mengatakan Iran akan membalas pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel di Teheran bulan lalu. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah juga berjanji untuk menanggapi serangan udara Israel di Beirut yang menewaskan penasihat militer utamanya pada bulan Juli.

AS, Inggris, Perancis, Jerman dan Italia mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Senin yang menyerukan Iran “untuk menahan ancaman serangan militer terhadap Israel dan membahas konsekuensi serius bagi keamanan regional jika serangan semacam itu terjadi.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement