REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengatakan, pihaknya tidak melihat upaya penjegalan calon kepala daerah pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta. Hal itu menanggapi kabar adanya penjegalan terhadap Anies Rasyid Baswedan agar tidak maju pada Pilgub Jakarta 2024.
"Saya belum melihat suasana itu. Jadi, ya masih tarik-menarik soal koalisi saja, ya, soal mana figur yang tepat, dan seterusnya itu," kata Syaiful di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2024).
Menurut dia, proses Pilgub Jakarta masih sangat dinamis. Sehingga belum dapat diprediksi akan berakhir seperti apa nantinya. Syaiful lantas mencontohkan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap pengusungan gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan.
"PKS yang sudah masangin aja masih luar biasa gitu, apalagi PKB yang belum masang ya. Jadi, ya, kita lihat sih, waktu tinggal beberapa hari. Jadi, dinamisnya terjadi di KIM (Koalisi Indonesia Maju), dan terjadi juga di luar KIM," jelasnya.
Oleh sebab itu, Syaiful menilai, wajar bila ke depannya ada ajakan dari Kaolisi Indonesia Maju (KIM) yang notabene pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. KIM merupakan pengusung pasangan Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Syaiful, wajar KIM mengajak PKB untuk membentuk KIM Plus menyongsong Pilgub Jakarta. "Wajar, ini bagian dari dinamika, termasuk dinamika yang terjadi di tubuh internal PKS hari ini. Kalau PKB, dari awal kan memang kami sudah pada posisi akan menentukan ini di akhir. Oleh karena itu, ya kita lihat saja," katanya.
Adapun saat ini, KIM terdiri Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Solidaritas Indonesia. Bagi Syaiful, PKB tidak sulit untuk menentukan kandidat yang diusung pada Pilgub Jakarta.