REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok pejuang Hamas mengatakan, pengakuan Kepala Otoritas Pertahanan Israel Yoav Gallant mempertegas Perdana Menteri Israel Netanyahu berbohong kepada dunia dan keluarga para tahanan Israel di Gaza. Dia mengatakan Netanyahu menciptakan hambatan untuk mencapai gencatan senjata.
Pengakuan Gallant, kata anggota biro politik Hamas Izzat al-Rishq dalam sebuah pernyataan pada Senin, menegaskan kebohongan dan sikap tidak mau berkompromi Netanyahu. Ia menambahkan Netanyahu tidak ingin mencapai kesepakatan dan yang ia pedulikan hanyalah kelanjutan dan perluasan perang.
Al-Rishq mencatat bahwa fleksibilitas Hamas dan respons positif terhadap usulan gencatan senjata, termasuk seruan Presiden AS Joe Biden untuk gencatan senjata Mei lalu, berbenturan dengan ketidakmauan Netanyahu untuk berkompromi dan penghindarannya terhadap kewajiban untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan.
Ia pun mendesak masyarakat internasional memberikan tekanan kepada Netanyahu dan pemerintahannya untuk menghentikan agresi dan perang genosida serta mencapai kesepakatan pertukaran.