REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) secara kesatria mengakui para pemain di bawah naungan mereka yang berlaga di Olimpiade Paris 2024 tidak memenuhi target yang ditetapkan. Wakil tepok bulu Malaysia gagal membawa pulang medali emas.
Sekretaris Jenderal BAM Datuk Kenny Goh mengatakan, tidak ingin memberikan alasan atas pencapaian yang di luar harapan tersebut. Ia ingin segera melupakan hal tersebut dan fokus untuk meningkatkan performa para pemain nasional pada masa depan.
"Kami gagal mencapai target, tapi bulu tangkis masih menjadi cabang olahraga yang memberikan medali bagi kontingen hampir di setiap Olimpiade. Mungkin ada yang bilang hanya perunggu tapi itu tidak mudah, saya berterima kasih atas dukungannya. Jadi, saya tidak ingin memberikan alasan, meletakkan hal ini di belakang dan melakukan perbaikan," kata kepada wartawan dalam konferensi pers Selasa (13/8/2024), dikutip dari Bernama.
Kenny mengatakan, keputusan menerbangkan para atlet 10 hari lebih awal ke Paris merupakan langkah tepat untuk beradaptasi dengan cuaca dan kondisi lapangan.
“Rasanya campur aduk karena kami semakin dekat untuk mewujudkan impian kita, tapi tetap saja belum bisa," ungkapnya.
Pada Olimpiade Paris 2024, para pemain yang berada di bawah naungan BAM hanya berhasil membawa pulang medali perunggu melalui Aaron Chia/Shoh Wooi Yik di nomor ganda putra sedangkan dua pasangan lainnya, Pearly Tan/M. Thinaah (ganda putri) dan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (ganda campuran) melaju ke perebutan medali perunggu dan perempat final.
Direktur Kepelatihan Akademi Badminton Malaysia--pelatnas bulu tangkisnya BAM--Rexy Mainaky mengaku perasaannya campur aduk atas hasil di Olimpiade Paris.
Di matanya, para pemain BAM tidak sepenuhnya gagal karena mereka bisa menunjukkan peningkatan performa dibandingkan sebelumnya.
"Mereka hampir memenangi medali emas. Saya harap setelah ini, tidak ada lagi kata 'hampir' dan semoga saya bisa membawa pulang medali emas," kata mantan Kabid Binpres PBSI ini.