Kamis 15 Aug 2024 18:51 WIB

Polisi Lakukan Pengusutan Kasus Bunuh Diri Mahasiswi PPDS Meski Undip Telah Membantah

Polisi dalami dugaan perundungan terhadap mahasiswi Undip yang bunuh diri.

Red: Andri Saubani
Suasana Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024).
Foto: Republika/Kamran Dikarma
Suasana Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Polrestabes Semarang mendalami dugaan perundungan yang dialami AR, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang meninggal dunia akibat bunuh diri. Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena di Semarang, Kamis (15/8/2024), mengatakan, polisi menjadwalkan pemanggilan rekan kerja korban untuk dimintai keterangan.

Selain itu, lanjut dia, polisi juga akan berkoordinasi dengan internal Undip Semarang dalam pengungkapan kasus tersebut. Berkaitan dengan buku harian korban yang berisi tentang kondisinya selama menempuh pendidikan dokter spesialis, ia menyebut buku tersebut tidak bisa diasumsikan berkaitan dengan dugaan perundungan.

Baca Juga

"Korban ini juga sering curhat ke ibunya, kemudian isi buku harian, semua akan didalami. Jangan berasumsi isi buku harian ini perundungan," katanya.

Andika menambahkan, permasalahan yang diceritakan oleh korban ke ibu maupun melalui buku harian berkaitan dengan pembelajaran yang sedang dijalaninya. Adapun mengenai penyebab kematian, lanjut dia, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.