Jumat 16 Aug 2024 23:38 WIB

Polemik Jilbab Paskibraka, Ustadz Das'ad: Baca Kembali Pita Burung Garuda

Ustadz Das'ad mengingatkan BPIP tak buat aturan langgar syariat

KH Dasad Latif mengingatkan BPIP tak buat aturan langgar syariat
Foto: Republika
KH Dasad Latif mengingatkan BPIP tak buat aturan langgar syariat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dai kondang asal Sulawesi Selatan, Ustadz Das'ad Latif turut mengomentari soal adanya larangan jilbab Paskibraka yang bertugas di Ibu Kota Negara (IKN) untuk perayaan HUT RI ke-79 tahun ini.

Ustadz Das'ad meminta Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, untuk membaca kembali semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dipegang lambang negara burung Garuda Pancasila.

Baca Juga

"Saya ingin beropini tentang mereka yang memperbedakan, mempertentangkan antara Pancasila dengan Jilbab. Kalau katanya demi keseragaman, baca kembali pita yang dipegang oleh burung Garuda, di situ ada tertulis, berbeda-beda tetapi tetap satu," ujar Ustadz Das'ad dikutip dari akun Instagramnya, @Dasadlatif1212, Jumat (16/8/2024).

Menurut dia, semboyan itu memiliki makna bahwa segala perbedaan di negeri ini dilindungi oleh negara. "Maknanya, itu secara konstitusi dan sesuai Pancasila perbedaan dilindungi di dalam negara kita," ucap Ustadz Das'ad.

Selain itu, itu dia juga mengingatkan BPIP yang membuat aturan larangan jilbab itu untuk membaca kembali poin keenam pengamalan sila pertama Pancasila yang tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor I/MPR/2003, yakni mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

"Baca kembali butir-butir Pancasila. Sila pertama ketuhanan yang Maha Esa di butir ke enam. Di situ secara terang benderang ditulis, mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing," kata Ustadz Das'ad.

Sebelumnya, masyarakat Indonesia dihebohkan denhan viralnya pasukan Paskibraka 2024 putri yang beragama Islam yang diduga dilarang memakai jilbab ketika dikukuhkan pada Selasa (14/8/2024) lalu.

Hal ini diketahui dari sejumlah foto yang beredar di media sosial, tak ada Paskibraka putri 2024 yang berjilbab dalam momen pengukuhan tersebut. Padahal di foto-foto lainnya terdapat anggota Paskibraka putri yang mengenakan jilbab dalam kesehariannya.

Sementara itu, Kepala BPIP Yudian Wahyudi berdalih, pelepasan hijab sejumlah anggota Paskibraka 2024 tersebut bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai keseragaman dalam pengibaran bendera.

“Karena memang kan dari awal Paskibraka itu uniform (seragam),” ujar Yudian ketika memberi pernyataan pers di Hunian Polri Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement