REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dai kondang asal Sulawesi Selatan, Ustadz Das'ad Latif turut mengomentari soal adanya larangan jilbab Paskibraka yang bertugas di Ibu Kota Negara (IKN) untuk perayaan HUT RI ke-79 tahun ini.
Ustadz Das'ad meminta Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, untuk membaca kembali semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dipegang lambang negara burung Garuda Pancasila.
"Saya ingin beropini tentang mereka yang memperbedakan, mempertentangkan antara Pancasila dengan Jilbab. Kalau katanya demi keseragaman, baca kembali pita yang dipegang oleh burung Garuda, di situ ada tertulis, berbeda-beda tetapi tetap satu," ujar Ustadz Das'ad dikutip dari akun Instagramnya, @Dasadlatif1212, Jumat (16/8/2024).
Menurut dia, semboyan itu memiliki makna bahwa segala perbedaan di negeri ini dilindungi oleh negara. "Maknanya, itu secara konstitusi dan sesuai Pancasila perbedaan dilindungi di dalam negara kita," ucap Ustadz Das'ad.
Selain itu, itu dia juga mengingatkan BPIP yang membuat aturan larangan jilbab itu untuk membaca kembali poin keenam pengamalan sila pertama Pancasila yang tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor I/MPR/2003, yakni mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
"Baca kembali butir-butir Pancasila. Sila pertama ketuhanan yang Maha Esa di butir ke enam. Di situ secara terang benderang ditulis, mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing," kata Ustadz Das'ad.
Sebelumnya, masyarakat Indonesia dihebohkan denhan viralnya pasukan Paskibraka 2024 putri yang beragama Islam yang diduga dilarang memakai jilbab ketika dikukuhkan pada Selasa (14/8/2024) lalu.
Hal ini diketahui dari sejumlah foto yang beredar di media sosial, tak ada Paskibraka putri 2024 yang berjilbab dalam momen pengukuhan tersebut. Padahal di foto-foto lainnya terdapat anggota Paskibraka putri yang mengenakan jilbab dalam kesehariannya.
Sementara itu, Kepala BPIP Yudian Wahyudi berdalih, pelepasan hijab sejumlah anggota Paskibraka 2024 tersebut bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai keseragaman dalam pengibaran bendera.
“Karena memang kan dari awal Paskibraka itu uniform (seragam),” ujar Yudian ketika memberi pernyataan pers di Hunian Polri Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu.