Selasa 20 Aug 2024 13:52 WIB

Jabar akan Uji Coba Zero Emissions di West Java Festival

Gelaran WJF di Gedung Sate nantinya bisa bebas dari kendaraan berbahan bakar fosil.

Rep: Tim Magang/ Red: Arie Lukihardianti
Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Macmudin menyampaikan pemaparan terkait acara West Java Festival 2024 saat acara Bewara Jawa Barat (Beja) di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (20/8/2024).
Foto: Edi Yusuf
Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Macmudin menyampaikan pemaparan terkait acara West Java Festival 2024 saat acara Bewara Jawa Barat (Beja) di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (20/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akan menguji coba Zero Emissions atau nol emisi karbon dalam gelaran West Java Festival (WJF) yang digelar di Gedung Sate dan area GOR Saparua, 23-25 Agustus 2024.

WJF 2024 ini, akan menghadirkan berbagai kegiatan mulai dari konser musik, bazaar kuliner UMKM, pertunjukan seni, jobfair. Untuk kegiatan konser akan digelar di GOR Saparua, sementara kegiatan lainnya di Gedung Sate.

Baca Juga

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan, selama kegiatan di Gedung Sate nantinya ada aturan untuk penggunan kendaraan listrik dan pesepeda saja yang bisa bisa masuk.

"Jadi dua hari Kamis dan Jumat (pekan ini) motor listrik sepeda boleh masuk, ini komitmen kami untuk zero emisi," ujar Bey di sela kegiatan Beja di Gedung Sate, Selasa (20/8/2024).

Program Gedung Sate bebas kendaraan, digelar setiap hari Jumat yang diterapkan sejak beberapa bulan kemarin. Bey mengatakan, berdasarkan evaluasi masih banyak pegawai yang menggunakan kendaraan roda dua.

"Kemarin kami evaluasi, sejujurnya Memang yang jumat bebas kendaraan itu tidak terlalu efektif. Karena kan teman-teman kami (pegawai) ada yang parkir di Pusdai, kami tahulah ada juga drop di depan," katanya.

Menurut Bey, pihaknya tetap berkomitmen agar pada gelaran WJF di Gedung Sate nantinya bisa bebas dari kendaraan berbahan bakar fosil. Para pengunjung bisa menggunakan sepeda atau kendaraan listrik.

"Kami masih tetap, tidak ada polusi, jadi dua hari nantinya, jalan kaki boleh udah pasti boleh, sepeda jadi sepeda boleh masuk juga motor dan mobil listrik nanti boleh masuk. Dan harapannya itu lebih tertib lah teman-teman di Gedung Sate untuk berkomitmen untuk menjalankan hal itu," papar Bey.

Sementara menurut Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih, dalam gelaran WJF akan turut menghadirkan both bengkel konversi motor listrik dari delapan SMK yang ada di Jabar. Selain itu ada juga reading bersama kendaraan listrik.

"Kami akan raiding menggunakan kendaraan bebas emisi akan ada 150 motor listrik pabrikan dan konversi dan ini sebagai sosialisasi untuk energi lebih bersih," kata Ai.

Pemprov Jabar sudah menerapkan penggunaan kendaraan listrik untuk OPD sejak 2023. Dia memastikan dalam gelaran WJF ini juga semangat untuk zero emisi akan dilakukan. "Kami juga mulai akan mengimplementasikan emisi free zone di lingkungan Gedung Sate," katanya.

Sebagai informasi, tiket WJF bisa didapatkan secara gratis, cukup dengan registrasi melalui aplikasi Sapawarga dengan batas 12.000 orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement