Selasa 20 Aug 2024 20:25 WIB

Protes Kekeringan, Petani Balapan Motor di Sawah Retak-retak

Video balap motor itupun viral di media sosial

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Dua orang petani melakukan balap motor di areal sawah yang mengalami kekeringan di Blok Nambo, Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Hal itu sebagai bentuk protes ketiadaan pasokan air yang mengaliri sawah mereka.
Foto: Tangkapan Layar
Dua orang petani melakukan balap motor di areal sawah yang mengalami kekeringan di Blok Nambo, Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Hal itu sebagai bentuk protes ketiadaan pasokan air yang mengaliri sawah mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Kekeringan melanda areal persawahan di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Akibatnya, tanaman padi menjadi terancam gagal panen (puso). Kondisi itu seperti yang terlihat di Blok Nambo, Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Sejumlah petani bahkan melakukan aksi balap motor di atas lahan sawah yang mengering.

Video balap motor itupun viral di media sosial. Dua orang petani yang mengendarai dua sepeda motor, terlihat memacukan kendaraannya masing-masing di areal pesawahan yang kering tersebut dan retak-retak. Di atas lahan sawah itupun terlihat tanaman padi yang masih berwarna hijau. Namun, tanaman terlihat mulai meranggas karena lama tak mendapat pasokan air.

Baca Juga

Aksi balapan motor di areal sawah itu sengaja mereka lakukan sebagai bentuk protes karena tak adanya pasokan air irigasi. ‘’Kami protes karena sawah kering,’’ ujar Ketua Kelompok Tani Sriwijaya 4 Desa Karanganyar, Farurozi, Selasa (20/8/2024).

Farurozi mengatakan, sudah hampir satu bulan sawah di daerahnya tidak teraliri air. Hal itu terlihat dari kondisi tanah yang kering, keras dan retak-retak. Dia menyebutkan, areal sawah yang kekeringan itu mencapai ratusan hektare.

Menurut Farurozi, umur tanaman padi tersebut rata-rata mencapai 40 hari. Para petani pun sudah mengeluarkan modal yang besar. Selain untuk penanaman, mereka juga sudah melakukan pemupukan. Farurozi menilai, meski mengalami kekeringan, namun tanaman padi di daerahnya sebenarnya masih bisa diselamatkan. Namun, dibutuhkan penggelontoran air dengan segera. Jika tidak, maka tanaman padi akan mengalami puso.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement